bima

Membaca “Teks” Metafor Model Relasi Gender dalam Spiritual Bima: Analisis Hermeneutika Paul Ricoeur

SEBAGAI tradisi spiritual Islam (Sufism), Fitua memilik nilai-nilai ajaran filosofis sebagai pegangan hidup bagi masyarakat Bima (dou Mbojo) yang tertuang dalam beberapa teks, baik yang tertulis maupun dalam bentuk discourse (Malingi dan Sudirman: 2022). Sehingga tugas utama teori interpretasi (Wahid, 2015: vi) yang digunakan dalam pembacaan  ini adalah untuk memahami teks dan wacana dalam tradisi […]

Membaca “Teks” Metafor Model Relasi Gender dalam Spiritual Bima: Analisis Hermeneutika Paul Ricoeur Read More »

Sufisme Bima: Tradisi Spiritual Islam Fitua (Sebuah Pengantar)

ANIMISME-DINAMISME merupakan ‘agama’ pertama yang dianuti oleh masyarakat Indonesia-Melayu (Soerono: 1962: 5). Pakar Agama Primitif lainnya, Rachman Subagya juga menyatakan bahwa “agama” asli Indonesia merupakan konsep kerohanian dalam masyarakat kesukuan yang tumbuh berkembang secara internal dan mencapai kesempurnaannya sendiri tanpa imitasi dan pengaruh eksternal (Subagya: 1970: 20).Ciri umum dari para pengikut Animisme ini percaya bahwa

Sufisme Bima: Tradisi Spiritual Islam Fitua (Sebuah Pengantar) Read More »

Jangan Sekadar Pacuan Kuda

Pergelaran Pacuan Kuda (bahasa Bima; Pacoa Jara) menjadi salah satu budaya yang masih mengakar kuat di masyarakat Bima. Event ini biasanya diselenggarakan empat kali dalam setahun, yakni 1). pada bulan April di acara Bupati Bima Cup, 2). Pada bulan Juli di acara Hari Jadi Bima, 3). Pada bulan Oktober di acara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, dan 4).

Jangan Sekadar Pacuan Kuda Read More »

Literasi di Mata Ketua Mahkamah Konstitusi

Jika ada yang paling dibanggakan seorang ayah, maka itu adalah anak-anak yang berhasil. Sebagai bapak negeri, Anwar Usman punya komitmen untuk melahirkan anak-anak dengan kapasitas yang mumpuni melalui literasi. Khususnya untuk anak-anak Bima, kampung kelahirannya.Maka ketika diminta memberikan tausiah tentang literasi konstitusi, Anwar mengatakan; “Sendi bernegara itu adalah konstitusi. Pun sebagai umat yang taat, maka

Literasi di Mata Ketua Mahkamah Konstitusi Read More »

Titian Perempuan Bermata Kejora (1)

Dompu 1982LELAKI tampan lulusan akademi pemerintah itu diperuntukan untuknya, tinggi, putih, gagah dari segala penjuru memandang dan yang terpenting, dia sholeh. Rajin mengaji. Suaranya merdu. Rajin sholat, sering jadi muadzin. Gemar bersedekah dan berbagi hadiah pada kaum kerabat. Terutama jika lebaran tiba. Si gagah akan memborong baju dan sajadah di toko Abahnya untuk dibagi-bagi. Tak

Titian Perempuan Bermata Kejora (1) Read More »

Mata Air Air Mata (2)

Abym menunjukan saya ajakan fundraising di akun media sosialnya. Katanya modal itu yang akan dijadikan biaya pengadaan sumber air bersih bagi warga. Beberapa orang telah menghubungi dan menyatakan kesiapannya membantu. Bahkan sudah ada yang transfer dananya. Pemuda-pemuda kampung yang masih jernih pikirannya siap menyumbang tenaganya.Ternyata orang baik belum punah. Hanya butuh mengetuk pintu; rumah dan

Mata Air Air Mata (2) Read More »

Menelisik Jaringan Ulama dan Islamisasi di Indonesia Timur

Buku berjudul Jaringan Ulama dan Islamisasi Indonesia Timur ini awalnya kumpulan tulisan Hilful Fudhul SJ yang tersebar di beberapa media online, seperti Alif.id, Islami.co, dan Iqra’.id yang menyoroti tentang penyebaran Islam di kawasan timur Indonesia meliputi Gowa, Tallo, Maluku, Bima, Sumbawa dan Lombok. Naik cetak Oktober 2020 dan bisa diakses melalui google book.Isi buku mencakup

Menelisik Jaringan Ulama dan Islamisasi di Indonesia Timur Read More »

Perantau Bima dan Refleksi Budaya Maritim

DI kalangan masyarakat Bima, Nusa Tenggara Barat, budaya rantau dikenal “lao loja” (pergi berlayar). Terminologi “lao loja” menggambarkan kondisi geografis Bima yang bercorak maritim, wilayah tepian air. Dari tradisi “lao loja” ini, kita bisa melacak manusia Bima zaman dahulu yang bersenyawa dengan lautan, mengarungi hingga menantang gempuran ombak. Dalam konteks ini, kita perlu melampaui perbincangan

Perantau Bima dan Refleksi Budaya Maritim Read More »

Terbitnya Guru Kampung

HAJI Harun adalah salah seorang perintis kampung Panggi di Kota Bima. Konon, kampung Panggi awalnya terletak di dataran tinggi sebelah timur Kota Bima, sekitar Oi Fo’o, Kadole, dan Nitu. Karena gerak bertani, orang-orangnya turun ke daerah lembah. Setelah menemukan tempat tinggal yang baik untuk kehidupan, maka penduduk yang masih tinggal di pegunungan dipanggil ke bawah

Terbitnya Guru Kampung Read More »