Ilham Sopu

Kepala Madrasah Aliyah Nuhiyah Pambusuang, Sulawesi Barat

Tradisi Intelektual yang Mati Suri

ISLAM sangat mengedepankan tradisi intelektual atau tradisi keilmuan dalam menjalankan proses beragama.  Wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad saw dan  pengangkatan Beliau sebagai Rasul adalah dorongan untuk pengembangan tradisi intelektual, yaitu perintah untuk membaca. Dan perintah ini diulang sebanyak dua kali oleh malaikat Jibril kepada Muhammad saw, di lima ayat turunnya wahyu pertama. Dan ini  […]

Tradisi Intelektual yang Mati Suri Read More »

Orientasi Sosial Keimanan

DALAM kajian keagamaan bahwa ayat al-Qur’an yang dimulai dengan “Ya Ayyuhalladzina amanuu”, pasti sesudah itu ada hal yang sangat penting yang akan dibicarakan ayat tersebut. Seperti ayat tentang diwajibkannya untuk berpuasa dimulai dengan panggilan untuk orang-orang yang beriman, begitupun dengan ayat-ayat lain. Kalimat panggilan tersebut diulang sebanyak 89 kali dalam al-Qur’an.Dari keseluruhan ayat tersebut, yaitu

Orientasi Sosial Keimanan Read More »

Bangkrut Eskatologis

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang mengurai tenunannya yang sudah (dipintal dengan) kuat sehingga cerai berai” (QS: 16.92).Pasca Ramadan ini sangat menarik untuk membaca ayat di atas. Bahwa berpuasa Ramadan dapat diibaratkan sebagai menenun hingga menjadi tenunan yang kuat. Kita semuanya sudah punya tenunan yang kita pakai setiap hari. Selama sebulan kita menenun, tentu

Bangkrut Eskatologis Read More »

Internalisasi Nilai-Nilai Ramadan

Ramadan sudah meninggalkan kita. Kita menunggu lagi sebelas bulan ke depan untuk bersua kembali dengan bulan mulia itu. Begitu banyak bekas-bekas pengalaman keberagamaan yang ditinggalkan Ramadan. Mulai dari sahur sampai sahur kembali. Proses waktu dari sahur ke sahur, sangat bernilai tinggi di sisi Tuhan bagi yang menjalankan ibadah puasa sesuai dengan kaidah-kaidah keagamaan. Betapa berlipat

Internalisasi Nilai-Nilai Ramadan Read More »

Pesan yang Melekat dari Ibadah Puasa

DALAM suatu hadis Nabi disebutkan bahwa “setiap anak Adam dilahirkan dalam keadaan suci, kedua orang tuanyalah yang membuat dia yahudi, Nasrani atau majusi”.  Dengan memperhatikan hadis ini, bahwa manusia itu asalnya adalah makhluk yang suci. Namun dalam perjalanan kehidupannya, mereka mengalami kontaminasi dengan lingkungannya, yang disimbolkan dengan hadis diatas dengan simbol Yahudi, Nasrani, dan Majusi.Dan

Pesan yang Melekat dari Ibadah Puasa Read More »

Percik-Percik Pemikiran Nurcholish Madjid

MEMBACA Nurcholish Madjid yang biasa disapa Cak Nur khususnya dalam pemikiran Islam, dibutuhkan suatu pembacaan yang holistik, di awal kemunculannya dalam dunia pemikiran Islam, beliau banyak disalahpahami, dituduh sangat liberal bahkan ada yang menuduh sesat.Cak Nur memang lebih dikenal sebagai tokoh pembaru pemikiran Islam, sekalipun Cak Nur kalau dibaca latar belakang pendidikan dimulai dari pesantren

Percik-Percik Pemikiran Nurcholish Madjid Read More »

Menapaki Jalan Keilmuan

“Malaikat akan mengepakkan sayapnya melindungi orang yang menuntut ilmu”KALAU kita merujuk kepada teks keagamaan bahwa islam adalah agama yang sempurna. Ayat yang terakhir turun kepada Nabi Muhammad adalah ayat tentang kesempurnaan agama. “Pada hari ini telah kusempurnakan kepadamu agamamu dan telah kucukupkan kepadamu nikmatku dan aku ridha islam sebagai agamamu“. Ayat ini turun menjelang wafatnya

Menapaki Jalan Keilmuan Read More »

Orientasi Sufistik Nurcholish Madjid

MEMBACA peta pemikiran Islam di Indonesia, kita tidak bisa lepas dari berbagai tokoh-tokoh yang punya kontribusi terhadap perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. Di antara tokoh-tokoh tersebut adalah Prof. Harun Nasution, Prof. Nurcholish Madjid, Prof. Azyumardi Azra, Prof. Jalaluddin Rakhmat, DJohan Effendi, Prof. Komaruddin Hidayat, Prof. Syafi’i Maarif, KH. Abdurrahman Wahid, Prof. Dawam Rahardjo, dan  sederet

Orientasi Sufistik Nurcholish Madjid Read More »

Para “Ghuraba” Bangsa

SECARA bahasa arti dari “Ghuraba” adalah asing, orang yang ghuraba adalah orang yang pandangan-pandangannya atau pemikiran-pemikirannya  tidak familier di masyarakat, terasa asing, aneh, kurang diminati. Para pembawa agama awalnya adalah para ghuraba, Nabi Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad saw, awalnya adalah para ghuraba, yang membawa suatu misi yang suci atau membawa kebenaran tapi kurang direspon

Para “Ghuraba” Bangsa Read More »

Membaca Tafsir Sosial Dawam Rahardjo

DALAM studi al-Qur’an dikenal dua model penafsiran, yaitu tahlili dan maudu’i. Keduanya menjadi model penafsiran terhadap al-Qur’an yang digunakan oleh ulama-ulama dahulu maupun ulama-ulama kontemporer. Metode tahlili mengedepankan tafsiran al-Qur’an kata perkata, kalimat perkalimat, dimulai dari surah al-fatihah dan berakhir di surah an-Nas.Banyak tafsir yang dikarang oleh ulama terdahulu maupun kontemporer dengan memakai metode tahlili,

Membaca Tafsir Sosial Dawam Rahardjo Read More »