Muslih Syuaib

Penulis buku harian, suka mengintip fenomena sosial, sekarang wartawan Lombok Post.

Gadis Berambut Panjang Terakhir

MAEMUNAH sudah merasa dirinya bakal dimarahi saat kembali pulang ke kampungnya. Bukan saja oleh ibunya, tapi juga oleh orang sekampung. Ia adalah ikon kampungnya; sebuah daerah terpencil, di atas pegunungan Bima, Nusa Tenggara Barat.Di bus yang membawanya, Maemunah tidak bisa lepas dari kekhawatiran; dicaci orang sekampung. Gara-garanya hanya persoalan rambut. Memiliki rambut hingga bisa diinjaknya […]

Gadis Berambut Panjang Terakhir Read More »

Filosofi Sang Jagal

IA bukan seorang filosof. Hanya seorang jagal biasa. Baginya itu esensi hidup. Tidak pernah ada pertentangan epistemologi dalam benaknya. Cara berfikirnya sederhana, seperti kebanyakan orang. Sebenarnya tidak penting membahas alam ide-nya dalam narasi-narasi rumit. Namun semua orang punya cerita masing-masing.————Jagal ini punya iman sendiri saat memahami makna keberadaan hidupnya. Ia meyakini, semua kehidupan punya esensi.

Filosofi Sang Jagal Read More »

Puisi dan Politik Sepanggung: Kita Bertepuk Tangan

DI akhir 1995, Wislawa Szymborska masih termenung dengan kesendiriannya di rumah kecil di tengah hutan. Ia bukan seorang pembangkang, meski pengagum komunis sejati. Puisinya tidak berbicara tentang politik. Mungkin saja akibat diksinya yang terlalu halus, sehingga politik tidak terpahat dengan jelas. 50 tahun kepenyairannya sudah cukup menjadikannya diva. Bukan sembarangan. Nobel kesusatraan tahun 1996 bukti

Puisi dan Politik Sepanggung: Kita Bertepuk Tangan Read More »

Wabah Itu

SEORANG penggali makam menatap wajah temannya yang berdarah. Ia baru dipukuli orang; Keluarga mayat yang mau dikuburkannya. Penggali makam itu dituduh mengubur mayat manusia layaknya bangkai. Disekanya lebam itu dengan tanah kuburan. “Orang mati dikubur tiap hari, janganlah kau mati hari ini,”  selorohnya. Temannya tertawa lebar, memamerkan gigi-gigi yang menghitam. “Mari kita kembali bekerja!” Lampu

Wabah Itu Read More »

Penulis Antimainstream, Saya atau Anda?

DI awal bulan ini, tepatnya 4 Juli 2020, sebuah media cetak baru lahir. Jenis kelaminnya tidak jelas. Bukan koran, tapi harian. Enggan juga disebut majalah.  Lahirnya media cetak baru, bukan berita baru. Namun kali ini, agak sedikit heboh. Bukan hanya karena dibidani Dahlan Iskan, sang sesepuh jurnalistik Indonesia. Tapi karena kelahirannya seolah dipaksakan, di tengah

Penulis Antimainstream, Saya atau Anda? Read More »

Ilusi Snobisme di Sekitar Kita

BEBERAPA tahun belakangan ini, obat dan suplemen pemutih badan banyak diburu kaum perempuan di Indonesia. Padahal banyak merek pemutih badan yang tidak aman. Di kantor Balai POM, etalase yang memuat produk obat dan makanan berbahaya, biasanya didominasi obat atau suplemen pemutih badan. Meski banyak produk pemutih kulit yang berbahaya, tidak menyurutkan kaum perempuan untuk memutihkan

Ilusi Snobisme di Sekitar Kita Read More »