SABDA ALAM

Menganak: Apresiasi dan Manifestasi Penghambaan Masyarakat Sasak kepada Yang Maha Kuasa

SEBAGAIMANA sistematika narasi beberapa artikel sebelumnya, edisi ini, berikut dua edisi nanti setelahnya merupakan penjabaran singkat dari edisi sebelumnya: “Tiga Unsur Dasar Ritus dan Situs Spiritual Sasak”. Pertama, menganak “prosesi perkembangan untuk manusia”.Kedua, mentioq “propsesi perkembangan untuk tumbuh-tumbuhan dan tanaman”. Ketiga, menteloq “prosesi perkembangan untuk hewan dan binatang ternak”.  Ketiga hal ini menjadi sumber, dasar, […]

Menganak: Apresiasi dan Manifestasi Penghambaan Masyarakat Sasak kepada Yang Maha Kuasa Read More »

Tiga Dasar Ritus dan Situs Spiritual Sasak

SAMA sekali bukanlah hal asing sekiranya terdengar kalimat waktu telu atau wetu telu. Hal ini dikarenakan tidak sedikit tulisan baik berupa sebuah karya yang sudah paten ataupun artikel dan cuitan-cuitan ringan yang menyinggungnya seperti, skripsi, tesis, disertasi dan beragam tulisan di dalam jurnal yang berskala nasional maupun internasional. Beberapa karya monumental dalam bentuk paten di

Tiga Dasar Ritus dan Situs Spiritual Sasak Read More »

Be-paosan: Simbol Lembaga Pendidikan Tinggi Sasak

SEJAUH ini, penelusuran penulis dalam Kamus Berbahasa Sasak, belum menemukan arti kata sesungguhnya dari paos, paosan, pepaosan, dan beragam kata yang merupakan derivasi atau kata jadian dari kata tersebut. Akan tetapi, istilah-istilah tersebut sangat populis pada masyarakat Sasak-Lombok, Nusa Tenggara Barat. Khususnya kalangan intelektual, kaum terpelajar, pelaku seni-budaya dan sebagian masyarakat.Bagi sebagian masyarakat dan sebagian

Be-paosan: Simbol Lembaga Pendidikan Tinggi Sasak Read More »

Be-waran: Inklusi Pola Pendidikan Moral Sasak

DIJELASKAN pada edisi sebelumnya, bahwa be-waran, menurut orang Sasak-Lombok, adalah transformasi pengetahuan secara naratif, tentang berbagai topik, oleh orang yang lebih tua kepada yang lebih muda, oleh senior kepada junior, dan yang lebih mengetahui kepada yang belum tahu. Walau tanpa  didukung oleh panduan literasi yang kuat, artinya keabsahaan dan kebenaran dari materi dalam be-waran membutuhkan

Be-waran: Inklusi Pola Pendidikan Moral Sasak Read More »

Be-rajah dan Be-guru: Epistem Afeksi Masyarakat Sasak-Lombok

SEBAGAIMANA dijelaskan pada edisi sebelumnya, bahwa be-rajah dalam persepsi masyarakat Sasak adalah sebangun-seirama dengan model pembelajaran modern peer to peer (Frank Emmerich, Peer Teaching, 1973), atau belajar antar teman sebaya (Benjamin Bloom, The 2 Sigma Problem: The Search for Methods of Group Instruction as Effective as One-to-One Tutoring, 1984), yang tidak mengharuskan kehadiran seorang guru

Be-rajah dan Be-guru: Epistem Afeksi Masyarakat Sasak-Lombok Read More »

Be-rajah, Be-waran, dan Be-paosan: Tiga Jenjang Pola Pendidikan Sasak Pembentuk Kepribadian

Be-rajah dalam terminologi Sasak secara sederhana dapat diartikan dengan belajar dalam bahasa Indonesia. namun dari kajian linguistik, makna yang terkandung dalam kata be-rajah bagi orang Sasak-Lombok, lebih mendekati pada model pembelajaran peer to peer (Frank Emmerich, Peer Teaching, 1973),  atau belajar antar teman sebaya (Benjamin Bloom, The 2 Sigma Problem: The Search for Methods of

Be-rajah, Be-waran, dan Be-paosan: Tiga Jenjang Pola Pendidikan Sasak Pembentuk Kepribadian Read More »

Pinje-Panje, Sesenggaq, dan Lelakaq: Tiga Pilar Paradigma Edukatif Suku Sasak

SETIAP daerah pada setiap belahan bumi, di seantero dunia memiliki warisan dan tradisi luhur, kaitannya dengan budaya pembelajaran (transformation of knowledge). Realitas ini sebagai konsekuensi nyata upaya manusia untuk survive, sembari menjadikan bumi sebagai hunian yang jauh lebih baik, aman dan makmur. Manusia adalah makhluk pembelajar yang tidak stagnan dan statis, akan tetapi terus bergerak

Pinje-Panje, Sesenggaq, dan Lelakaq: Tiga Pilar Paradigma Edukatif Suku Sasak Read More »

Pinje-Panje (Kecerdasan Terselubung Masyarakat Sasak)

BERBEDA dengan dua metode pendidikan sebelumnya (sesenggaq dan lelakaq), pinje–panje selain sebagai salah satu kahazanah yang turut menyemarakkan ragam metodis pembalajaran tradisional Sasak, juga memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri, sebagai sebuah media pengembangan perangkat pembelajaran dan pengembangan imajinasi. Pinje–panje lebih merupakan teka-teki tradisional Sasak yang hingga sekarang belum ada kajian khusus tentang sejarah dan asal-muasalnya.Mencermati

Pinje-Panje (Kecerdasan Terselubung Masyarakat Sasak) Read More »

Lelakaq: Kebijakan Metodis Pendidikan Sasak

Pada edisi sebelumnya, sudah didiskusikan tentang sesenggaq, yang identik dengan peribahasa dan merupakan aktualisasi kearifan dan kematangan metodologis mendidik masyarakat Sasak-Lombok. Kesempatan kali ini, adalah melanjutan narasi sebelumnya (Sabtu, 02, Februari 2023), satu tahapan langkah maju masyarakat Sasak, ketika mampu mengkombinasi dan menggabungkan beberapa sesenggaq. Gabungan beberapa sesenggaq, dalam satu rangkaian tema yang memiliki makna

Lelakaq: Kebijakan Metodis Pendidikan Sasak Read More »

Sesenggaq: Kebijaksanaan Metodis Pendidikan Sasak

Kode-kode Sebie Kedi (kecil-kecil cabe rawit)Pata’ Reket Pade Rau (siapa pintar dia akan mendapatkan)KUTIPAN di atas, merupakan contoh dari ribuan sesenggaq, yang berkembang dan populis dalam tradisi Sasak-Lombok. Sesenggaq, lazim dijumpai dalam dalam lirik lagu tradisional, dalam lontar, maupun bentuk folklore dan pameo lisan. Sesenggaq, pada dasarnya merupakan folklore lisan masyarakat Sasak, yang kemudian seiring

Sesenggaq: Kebijaksanaan Metodis Pendidikan Sasak Read More »