Ang Rijal Anas

Alumni Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Founder Komunitas Mbojo Itoe Boekoe

Di Bima, Jurgen Habermas Menangis sambil Melihat Sunset

Anda mungkin familiar dengan nama ini: Jurgen Habermas. Filsuf Jerman, salah seorang pentolan Mazhab Frankfurt atau Frankfurt School of Critical Theory. Sekolah yang memproduksi wacana kritis tentang modernitas. Pemikiran dari sekolah ini yang pada masa selanjutnya tampil mempengaruhi ilmuwan dan teoritisasi ilmu sosial yang berkembang belakangan seperti Seyla Benhabib dan Nancy Fraser.Yang tersohor dari Habermas […]

Di Bima, Jurgen Habermas Menangis sambil Melihat Sunset Read More »

Generasi Baru, Musik, dan Politik

Musik ialah ekspresi politik. Musik adalah cerminan realitas sosial. Musik salah satu suara yang menyatukan kepentingan. Itulah memang realitas budaya populer kita di era kontemporer ini. Suara-suara dari kerasnya dentuman drum atau dari lirik yang menggelorakan semangat perlawanan pada kekuasaan. Sebut saja, lagu-lagu dangdut yang dibawa oleh Rhoma Irama yang sifatnya politik, dakwah, atau romansa.

Generasi Baru, Musik, dan Politik Read More »

Dou Sampela dan Tragedi Politik

Di Pilkada Kota Bima 2024 lalu, politik menjadi sebuah kata yang setiap hari diucapkan di berbagai kesempatan dan dari sarangge ke sarangge masyarakat. Wilayah administratif Kota Bima tidaklah terlalu besar secara geografis, namun, Kota Bima menjadi pusat lalu lintas ekonomi, politik, dan budaya dalam wilayah “ke-Bima-an” yang lebih luas.Elite politik banyak berdomisili di kota kecil

Dou Sampela dan Tragedi Politik Read More »

Ady Mahyudi: Bertarung dan Bertaruh dalam Politik

Tanpa berniat melebih-lebihkan. Mungkin, Ady Mahyudi-lah salah seorang politisi yang dari Bima yang selalu siap bertarung dan bertaruh dalam kontestasi politik lokal di wilayah ini. Pasalnya, Ady Mahyudi telah melewati empat kali Pilkada di Kota dan Kabupaten Bima. Tahun 2008, ia maju sebagai Calon Wakil Wali Kota Bima berpasangan dengan H. Zainul Arifin, pasangan ini

Ady Mahyudi: Bertarung dan Bertaruh dalam Politik Read More »

Kritik Nourouzzaman Shiddiqi Pada Metodologi Sejarah

Babak baru dalam proyek penulisan sejarah “resmi” Indonesia yang digawangi Kementerian Kebudayaan kini kian menjadi perhatian publik. Masyarakat sipil dan aktivis melaporkan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait penyangkalan Fadli Zon pada kasus pemerkosaan massal Mei 1998 (Kompas, 12/9/2025).Sejak awal kemunculan proyek penulisan ulang sejarah ini sudah banyak menimbulkan kontroversi

Kritik Nourouzzaman Shiddiqi Pada Metodologi Sejarah Read More »

Umi Oji (Sebuah Obituari Sederhana)

Perempuan itu terampil memegang kapur putih sambil menulis kata per kata di kolong rumah panggung jati dua belas tiang. Dengan papan tripleks berukuran tiga kali dua. Mungkin sisa dari barang-barang sekolah yang sudah tak terpakai lagi setelah mekanisme “pemeriksaan” dinas-dinas di atasnya.Murid kelas wombo uma itu tidak lebih dari hitungan jari. Saya dan beberapa teman

Umi Oji (Sebuah Obituari Sederhana) Read More »

Kita (memang) Masih Melihat Laut sebagai Pemisah

Minggu ini, pemberitaan media massa tersedot oleh berita pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurut beberapa sumber, hal ini bukanlah perkara baru. Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa ialah keinginan lama, sejak puluhan tahun lalu. Tahun 2011, masyarakat melalukan rapat akbar terkait hal ini. Dokumentasi rapat tersebut beredar juga di media sosial baru-baru ini.Wal

Kita (memang) Masih Melihat Laut sebagai Pemisah Read More »

Melihat Manusia 576 Km

Sejauh ini, ini yang paling jauh! Saya berkendara seorang diri Yogyakarta-Jakarta, kemarin. Ya, dua hari di perjalanan. Mungkin lama, tapi memang saya sengaja untuk tidak terburu-buru. Niatnya buat menikmati perjalanan. Capek, istirahat. Bosan, istirahat. Ngudud, istirahat, Gerimis-hujan, istirahat. Liat pemandangan bagus, istirahat. Pokoknya banyakan istirahatnya!Saya mafhum, ini momen lebaran. Orang mudik, jalanan ramai – kata

Melihat Manusia 576 Km Read More »

Kultur Lahirnya Karya Besar

MENGUKUR sebuah karya untuk menyebutnya sebagai karya besar-kecil, bagus-jelek, dan ribuan penilaian lainnya tentu bersifat subjektif. Ranah yang mungkin ganjil untuk sebagian orang. Seperti kata N. Marewo dalam Pidato Kebudayaan Mbojo Writers Festival 2021 berjudul Budaya Baca-Tulis dan Proses Penulisan bahwa untuk menilai sebuah karya (sastra) atau detail-detail proses berkarya ialah domain kritikus sastra.Namun, kreativitas

Kultur Lahirnya Karya Besar Read More »

Quo Vadis Islam Modernis?

PERHELATAN Pemilu 2024 semakin menarik untuk dilihat perkembangannya. Mulai dari patgulipat sistem SIREKAP yang diklaim banyak menimbulkan “omon-omon” di tengah masyarakat sampai cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Namun, mau bagaimanapun prosedur dan jalannya, hasil akhir dari KPU menjadi tolok ukur untuk Pemilu.Keadaan yang sama juga dirasakan di berbagai penjuru tanah air. Salah satunya

Quo Vadis Islam Modernis? Read More »