Tentang Shalawat Anasiah, Dala’il al-Khairat dan Basya’ir al-Khairat

Dalam dunia Thariqat atau tradisi sufi dan santri tradisional ada beberapa shalawat yang menjadi amalan yang dilakukan secara istiqamah oleh para muridin. Di antara yang terkenal adalah Shalawat Anasiah, Dalail al-Khairat, dan Basyair al-Khairat

Shalawat Anasiah adalah sighat shalawat dari Nabi SAW tetapi sering di-dinisbatkan-kan (dikaitkan) kepada salah seorang sahabat Nabi bernama Anas bin Malik, karena itu diberi sebutan Shalawat Anasiah. Sighat-nya adalah, “Allahumma solli ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa sallim.”

Ini adalah shalawat yang dahsyat sekali. Syekh Abdurrahman al-Ja’ali menegaskan bahwa Shalawat Anasiah ini enak dan ringan. Apabila diperbanyak, asror-nya fulan akan dipenuhi dengan cahaya ma’rifat dan ruhnya muttasil (terhubung) dengan Nabi SAW tanpa ada keraguan.

Selain itu ada pula himpunan shalawat Dalai’l al-Khairat, disusun oleh Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli. Shalawat I ni berintikan doa-doa dan pujian kepada Rasulullah SAW, diamalkan dalam rangka ber-tabarruk (memperoleh keberkahan) dan ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah.

Salah satu faidah dan kemuliaannya bagi pembacanya dan ahli istiqamah dalam mengamalkannya adalah bahwa ia senantiasa diperhatikan oleh Nabi di manapun ia berada, ruhnya menjadi harum di antara orang-orang shalih. Adapun ahli istiqamah pengamal Dala’il al-Khairat, seluruh masalahnya langsung Nabi SAW yang tanggungkan dan tangannya muttasil (berpagutan) dengan tangan baginda Nabi baik di dunia maupun di akhirat.

Adapun Basya’ir al-Khairat, shalawat yang berisi berbagai kabar gembira tentang kebaikan-kebaikan yang dikutip dari ayat-ayat Al-Qur’an. Ini bukan sembarang shalawat, melainkan shalawat ilham dari Allah yang diberikan kepada Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Shalawat ini diterima langsung dari Rasulullah secara ilhami.

Ini tertulis di manuscript kunonya Syekh Abdul Qadir al-Jailnai: ’’Rasulullah telah memberitahu kepada saya bahwa fadilah shalawat ini sangat banyak dan tidak terhingga. Bahwa shalawat ini mengangkat pengamalnya menuju derajat yang sangat tinggi dan membawanya kepada cita-cita yang paling luhur. Siapa saja yang membaca Basya’ir lalu dia memiliki prasangka dan do’a, maka prasangka baik dan doanya tidak akan sia-sia.”

Baca Juga  Ujian Cinta: Menakar Kokohnya Komitmen Diri

Yang dimaksud prasangka di sini adalah prasangka yang baik, bukan yang buruk.  Orang yang istiqamah mengamalkan Basya’ir al-Khairat dan dia memiliki prasangka apapun kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, maka jangankan doa, prasangkanya pun tidak tertolak.

Prasangka yang baik ini misalnya ada seorang murid yang tidak pernah putus mengamalkan Basya’ir al-Khairat dan mengatakan kepada salah seorang fasiq (pendosa) yang setiap hari minum minuman keras. Tetapi dibikin prasangka baik bahwa orang fasiq tersebut bakal bertaubat dan akan menjadi orang shalih. Demikian juga keturunannya akan menjadi orang shalih. Dan setelah beberapa lama prasangka itu benar terjadi dan tidak sia-sia.

Kemudian Nabi SAW melanjutkan melalui Abdul Qadir al-Jailani bahwa di antara fadilah membaca Basya’ir al-Khairat adalah:

Ketika wafat, seorang pengamal akan dihadiri 4 malaikat rahmat. Malaikat pertama menjaganya dari godaan syaitan. Yang kedua, melaziminya untuk mengucapkan kalimat syhadat, malaikat ketiga memberinya minuman dari telaga kautsar, dan malaikat keempat membawa wadah yang berisi buah-buahan dari surga dan memberinya kabar gembira tentang kedudukannya di surga.

Dan malaikat keempat itu akan berkata padanya, “Bergembiralah wahai hamba Allah.” Serta merta hamba itu melihat bisyarah tersebut sebelum keluar ruhnya dari jasadnya. Dan hamba itu akan memasuki kuburnya dengan penuh kesenangan dan tidak melihat kesempitan di dalamnya. Kepadanya dibukakan 40 pintu rahmat dan di setiap pintu terdapat cahaya. Kemudian diutuslah malaikat untuk hamba tersebut. Malaikat dari sisi kanan memberikannya bisyaroh, sementara malaikat dari kiri mengaminkannya. Lalu hamba tersebut diberikan kendaraan dan tidak akan merugi dan menyesal dan akan dihisab dengan mudah.

Apabila melewati jembatan, neraka akan mengatakan kepadanya, “pergilah dikarenakan saya diharamkan bagimu.” Dan ia akan memasuki surga dengan para shalihin yang terdahulu. Di surga, ia akan diberi 40 gelas berisi perak putih. Di setiap gelas terdapat istana emas. Di setiap istana terdapat tenda bertaburan cahaya. Di setiap tenda terdapat kasur yang terbuat dari permata. Atas setiap tempat tidur, terdapat tetesan ‘hur ein’ (bidadari) yang sesemerbak za’faran, yang ronanya seperti bulan purnama. Kemudian ia akan dikasih dengan sesuatu yang tidak dilihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, dan tidak terbesit oleh hati manusia.

Baca Juga  Dari Ramadan ke Idul Fitri: Mengukuhkan Takwa dan Istiqamah

Terdapat dalam khabar, atau hadis Nabi SAW, ketika melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj, Allah bertanya, “Bumi dan langit, dan sebagainya itu milik siapa, wahai Muhammad?” Nabi SAW menjawab bahwa semua milik Allah. Allah bertanya lagi, Nabi Muhammad milik siapa? Seketika itu Nabi SAW bersujud dan merasa malu untuk mengatakan sesuatu. Maka Allah berkata bahwa Nabi Muhammad SAW dimiliki untuk ahli shalawat kepadanya.

Syekh Abdul Qadir al-Jailani berkata, sesungguhnya shalawat Basya’ir al-Khairat ini membuka 70 pintu rahmat dan menampakkan ajaibnya jalan menuju surga. Di dalam terdapat rahasia yang tersembunyi. Mengamalkannya penyebab lancarnya rezeki dan wanginya akhlaq seseorang, memenuhi kebutuhan, mengangkat derajat, menghapus dosa, menutupi aib, dan memuliakan orang yang hina.

Basya’ir al-Khairat ini dulu tidak diberikan kecuali kepada orang orang yang khusus dan pantas mendapatkannya. Adapun setiap kalimat dalam Basya’ir ini adalah wasilah kepada Nabi SAW. setiap ayat al-Qur’an dalam Basya’ir ini adalah syafaat.

Maka, ini adalah shalawatnya ahli shalawat dan al-Qur’an bagi ahli zikir, hikmah untuk ahli hikmah, wasilah bagi ahli wasilah. Dan ini adalah shalawat Nabi dengan ayat al-Qur’an yang agung. “Maka saya (Syekh Abdul Qadir) menamakan shalawat ini dengan Basya’ir al-Khairat.”[]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *