Aforisme Hutang (I)
mula-mula,
hutang menuntunmu
–mendekati motor mewah,
gadget mahal, baju indah
tanpa sekalipun rasa gelisah
(15 Januari 2023)
Aforisme Hutang (II)
lambat laun,
kerikil-kerikil hutang
berserakan di bumi, mencipta bukit
membubung tinggi–menantang pikir
akankah sanggup melawan?
(15 Januari 2023)
Aforisme Hutang (III)
terakhir, hutang membawamu
ke tengah senyap rimba
tanpa teman, tanpa keluarga
hutang mengulurkan tali tambang,
kau diminta mengikatnya di atas dahan
menjadi sosok simpul gantung
menjerat lehermu kuat-kuat
lalu hutang melambaikan tangan
sebagai tanda perpisahan
(15 Januari 2023)
Tetangga (I)
pintu rumah terbuka,
muncul wajah tetangga
senyum berhutang seadanya
sesantun bidadari surga
kau haturkan, “maaf,
saya sedang tak punya.”
di pedagang sayur,
lamat-lamat kau dengar
“memang si A keterlaluan,
tak mau bantu tetangga.”
(16 Januari 2023)
Tetangga (II)
mata tajam tetanggamu
mengalahkan tatapan elang
mulut ceriwis tetanggamu
mengalahkan kicau burung
(16 Januari 2023)
Ilustrasi: iStock
Lahir di Jombang, 27 Agustus 2000. Buku pertamanya berjudul Akar Kuning Nenek, keduanya berjudul Lima Sekawan terbit di Guepedia tahun 2020. Untuk buku ketiga adalah antologi puisi Sebelum Air Itu Berubah Wangi (Kertasentuh, 2022). Karyanya banyak dimuat di media online, beberapa antologi bersama, serta yang terbaru puisinya dimuat di Radar Kediri.