Puisi-Puisi Agus Sanjaya

Aforisme Hutang (I)

mula-mula,

hutang menuntunmu

–mendekati motor mewah,

gadget mahal, baju indah

tanpa sekalipun rasa gelisah

(15 Januari 2023)

Aforisme Hutang (II)

lambat laun,

kerikil-kerikil hutang

berserakan di bumi, mencipta bukit

membubung tinggi–menantang pikir

akankah sanggup melawan?

(15 Januari 2023)

Aforisme Hutang (III)

terakhir, hutang membawamu

ke tengah senyap rimba

tanpa teman, tanpa keluarga

hutang mengulurkan tali tambang,

kau diminta mengikatnya di atas dahan

menjadi sosok simpul gantung

menjerat lehermu kuat-kuat

lalu hutang melambaikan tangan

sebagai tanda perpisahan

(15 Januari 2023)

Tetangga (I)

pintu rumah terbuka,

muncul wajah tetangga

senyum berhutang seadanya

sesantun bidadari surga

kau haturkan, “maaf,

saya sedang tak punya.”

di pedagang sayur,

lamat-lamat kau dengar

“memang si A keterlaluan,

tak mau bantu tetangga.”

(16 Januari 2023)

Tetangga (II)

mata tajam tetanggamu

mengalahkan tatapan elang

mulut ceriwis tetanggamu

mengalahkan kicau burung

(16 Januari 2023)



Ilustrasi: iStock

Baca Juga  Perempuan dalam Syair Ahmad Syauqi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *