Puisi-Puisi Eka Ilham

TELUK MBOJO MA MBARI

Gelombang  hanya pulang kembali di laut, di sini, seperti laut seberang
dari karang-karang imaji Teluk Bima
yang gelap.

Pantai mengangakan rahang, menelan waktu
yang datang bertubuhkan
gelombang.

Tanah leluhur
Dana Mbojo Dana Mbari
Sejarah menembus batas.

Pada tenangnya gelombang tua, ia menyusun partikel itu – yang akhirnya tak ada.
Beratus tahun kemudian ia pun kembali.
Jejak, kerak, sisa, tanda: fana, barangkali tak fana.

PEREMPUAN-PEREMPUAN RIMPU

Wajahmu antara kain yang terbalut benang
Menebar senyum dan matamu yang tersembunyi di balik kain
menjadikan daku burung sangkar.

Semua terlihat anggun.

Kau yang terlihat dari balik sorot mata mengikuti setiap langkahku, biarpun zaman berubah.
Di balik matamu menanti langkah kuhentikan dan kulihat hanya sorot matamu memenuhi jagat.
Semua hanya bayangan kerinduan: kau yang dulu  pernah ada entah di mana kutemukan kembali.
Sorot mata yang tersembunyi penuh makna.


BUKIT JATIWANGI

Wangi sudah keindahan
Di atas hamparan bukit Jatiwangi
Aku memuja dalam diamku
“sejak dahulu aku terpesona”

Aku serahkan hati ini
Dan sekarang aku serahkan pula
Kekagumanku, dan hidupku
Sebab Engkaulah yang
Memberi rasa dan asa kepadaku
Sesaat duniaku terlena

Selama tiga jam, entah ke mana
Dan ketika aku terkesima
Pertanyaan pertama
“masihkah seindah sekarang ketika aku tinggal nama”

Di bukit Jatiwangi
Di ruang waktu
Aku temukan diriku
Berkeping seribu

Kulihat fatamorgana, panjang
Terbentang di depan
Dan ku putar kembali
Cakrawala kehidupan
Yang kutempuh, sepanjang
Separuh hidupku

Yang sempat meluruhkan
Air mataku
Di bukit Jatiwangi

Aku temukan kembali, kekagumanku
Yang pernah hilang, yang terkikis oleh waktu
Sejak akar pohon di bukit ini tercabut dari bumi
Waktu yang lama

Baca Juga  Luka Ci(n)ta

Yang membuatku marah, dan
Waktu yang sisa
Yang menyimpan duka

Bukit ini dulu rindang
Di sana
Aku temukan kembali, kenangan masa kecilku

Aku terpukau sesaat
Aku temukan, akar-akar pohon yang masih berdiri tegak

Sajak tentangmu kembali ku tulis
Dan percakapan-percakapan dari jauh
Yang menopangku
Dengan semangat, penghiburan, dan doa

Dan firman-Nya
Yang membuat aku
Tegak berdiri kembali

Ilustrasi: Pesona Bimaku

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *