Transformasi Demokrasi dan Tunas Baru Bangsa

Perubahan gaya demokrasi sejak Indonesia merdeka hingga saat ini mengalami drama yang sangat komplikatif. Kesepakatan para pendiri bangsa yang memutuskan untuk menerapkan roda pemerintahan dengan demokrasi. Hingga hari ini seperti yang dirasakan, manifestasi demokrasi seolah formalitas yang dipaksakan untuk memenuhi prosedur dan prasyarat dalam menjalankan pemerintahan. Realitanya wajah demokrasi selalu tercoreng oleh para pelaku yang selalu bermain dalam setiap tempat dan waktu yang telah diskenariokan.

Pola berdemokrasi dengan menghalalkan berbagai cara merupakan agitasi terhadap demorasi itu sendiri. Praktik menjalankan politik uang, kampanye terselubung hingga memfitnah calon lain seolah biasa dan sangat familiar. Hari ini wajah demokrasi sedang dipertaruhkan oleh jargon “Indonesia Emas 2045”. Apakah  bisa mewujudkan impian Indonesia jika hari ini masih dimainkan berpolitik dengan cara-cara yang merusak bahkan menghancurkan negara dengan terang-terangan.

Dengan tanpa malu dan tanpa komando ketika pemilu sudah dekat, para calon yang saling berkontestasi saling beratrung dengan cara-cara tidak sehat. Diantaranya; menjalankan aksi politik uang, perbaikan citra, dan pola kampanye yang tidak sehat. Dari ketiga hal tersebut hampir bisa dipastikan dari sabang sampai Merauke masih banyak rakyat yang terbuai oleh gaya lama yang dimainkan politisi. Namun dari arah yang tidak diduga tentu ada angin segar yang memberi sinar harapan untuk perbaikan demokrasi yang sehat.

Dari generasi muda yang tengah belajar untuk menjadi pemegang tongkat estafet kepemimpinan, seolah membawa arah baru dalam memandang masa depan Indonesia. Dari bulan Agustus 2025 yang lalu, santer diberitakan oleh media terlihat hampir dari mereka yang menuntut perbaikan tata kelola pemerintahan utamanya DPR RI adalah generasi muda. Hal ini memberikan isyarat generasi muda tidak buta politik dan peduli pada kondisi bangsa hari ini. kado indah untuk Republik Indonesia yang menginjak usia 80 tahun. Tunas bangsa yang akan membangun peradaban ialah mereka yang cinta dan punya moralitas.

Ruang publik yang hari ini diberitakan generasi muda menjadi momok bagi bangsa dalam hal moralitas, tentunya berkaca dari generasi sebelumnya yang memiliki moralitas jauh lebih buruk dalam menata integritasnya dihadapan negerinya. Generasi saat ini yang dikenal dengan generasi Z dan Alpha sangat diuntungkan dengan pelbagai kemudahan dalam mengakses pengetahuan dan teknologi. Dibalik hal tersebut tentu tantangan dalam menangkal tindak kejahatan turut menjadi catatan yang perlu dicegah bersama.

Akselerasi zaman dibarengi dengan bonus demografi Indonesia menjadi bonus yang baik sekaligus PR bagi keberlanjutan budaya bangsa. Hal baik yang turut membuat bangga adalah eksplorasi generasi muda akan demokrasi semakin maju dan meningkat secara signifikan. Catatan besar yang perlu pikirkan ialah pengaruh budaya luar dan kemudahan tindak kejahatan utamanya melalui teknologi yang semakin canggih.

Baca Juga  Sampul Belakang Kemerdekaan: Mural, Billboard, dan Masyarakat Adat

Berbagai hal yang menjadi PR bersama dalam mengantisipasi gelombang perubahan dari generasi terdahulu menjadi generasi saat ini. Setidaknya, arah baik yang terpotret dari berbagai tindakan generasi muda dalam menginisiasi tuntutan reformasi pada pemerintah sekarang. Sebagai acuan dasar yang membanggakan paling tidak dalam masa sekarang angin segar pada gaya baru berdemokrasi akan segera hadir. 

Perkuat Esensi Perjuangan Demokrasi

Dalam menyatukan visi dan misi utamanya bagi kaum muda yang masih labil dalam bertindak perlu kekompakan tujuan. Saling memberikan pencerahan dan evaluasi dalam menata strategi perjuangan yang proaktif membangun bukan merusak. Barometer yang digunakan dalam melihat sejauh mana kemajuan suatu daerah atau lembaga bisa dilihat dari kerja konkret yang dilakukan. Maka dalam merumuskan visi perjuangan tentu harus melihat kerja-kerja yang selama ini berjalan.

Ambisi yang kuat seringkali tidak terkontrol untuk secara instan mendapatkan hasil yang maksimal. Realitanya hasil maksimal butuh waktu dan tenaga yang panjang dalam mengeksekusinya. Oleh karena itu, kaum muda yang tengah menggebu-gebu dalam melihat dinamika pemerintahan yang berjalan alangkah bijaknya untuk merumuskan dan menganalisis kebijakan.  Kerja sama yang baik dalam mengumpulkan berbagai fakta akan memunculkan solusi yang membantu dan memudahkan pemerintahan yang ada.

Namun dalam aplikasinya di dalam menjalankan hal tersebut jangan pula kaum muda yang terbuai untuk masuk ke dalam lingkaran jahat. Upaya untuk menyelamatkan demokrasi secara sehat akan sirna jika ikut terbujuk rayu dalam lingkaran kotor. Pola yang baik harus dijaga dan diperkuat untuk meneruskannya pada masa yang akan datang.

Jika generasi yang ada ikut terbawa arus mengikuti cara main politisi yang menodai nilai-nilai demokrasi. Implikasinya ialah tidak ada bedanya kelak berganti masa, berganti zaman pola yang yang diterapkan masih gaya lama.

Nasionalisme dan Rasionalitas

Sejak Indonesia berdiri hingga masa-masa setelahnya ancaman yang terus dihadapi ialah disintegrasi bangsa. Oleh karena itu dalam mengupayakan perbaikan bangsa tentunya harus diimbangi dengan kebijaksanaan dalam bertindak. Kebijakan di negeri ini akan terus melahirkan ancaman perpecahan jika tidak berpihak pada rakyat kecil dan kebenaran. Maka pantaslah jika negara ini mampu bertahan hingga saat ini karena masih terdapat orang-orang berjiwa besar yang mengedepankan persatuan dan mencari jalan tengah.

Nilai yang sangat penting yakni rasionalitas. Sebagai modal yang utama memahami berbagai kebijakan harus dengan rasional. Berbagai hal bisa diinterpretasikan ke berbagai arah namun dengan rasionalitas tujuan kebijakan menjadi jelas dan terukur. Pesan terpenting mendalam bagi generasi muda yang memperhatikan nasib bangsa kedepan, penting untuk menggunakan hati nurani dan akal sehat dalam melihat bangsa ini. Berapa banyak pemangku kebijakan hari ini yang kehilangan hati nurani yang telah dibutakan harta dan kuasa.

Melihat bangsa ini bukan hanya dari bobroknya sistem atau pelaku penyelewengan saja, namun di negeri ini masih banyak orang baik yang tertutupi oleh kuatnya pengaruh pola kejahatan yang bermain dalam lingkaran elit. Melihat negeri ini harus dengan hati yang jernih dan niat yang tulus, bahwa pada masa yang akan datang pasti terjadi perubahan yang ditempuh oleh generasi muda. Niat yang tulus akan memberikan stimulus positif dalam menghadapi persoalan yang datang dari berbagai arah.

Baca Juga  Hukum Adat dan Nasib Transformasi Generasi Indonesia

Belajar dari Generasi Masa lalu

Perubahan bukan dari dari pikiran lalu tercipta tanpa dilalui dengan perencanaan hingga implementasi. Tentunya, belajar generasi sebelumnya bahwa berbagai kesalahan terdahulu tidak untuk ditiru. Seperti yang digaungkan oleh Bung Karno “Jas Merah” jangan sekali-kali melupakan sejarah. Dari sejarah akan tergambar bagaimana menyusun strateg perbaikan yang berlandaskan pada nilai-nilai keluhuran bangsa. Memadukan bangsa yang maju tanpa meninggalkan adat ketimuran yang telah mengakar pada rakyat Indonesia.

Dari generasi sebelumnya pula dapat diambil pelajaran berbagai persoalan dan penyelesaiannya. Canggihnya teknologi tidak berarti apa-apa jika harus menyelesaikan persoalan emosional dan kearifan lokal. Generasi sebelumnya tidak selalu diartikan buru. Selama ada hal-hal yang baik perlu untuk diteruskan dan dikembangkan.

Dalam melihat masa depan bangsa perlu melihat kebelakang bagaimana bangsa ini mampu menghadapi badai-badai besar namun tetap teguh menjadi sebuah bangsa. Hal-hal yang tidak terpecahkan kehebatan teknologi perlu dipelajari oleh generasi muda yang memiliki cita-cita melihat bangsa ini maju.

Kemajuan bukan hanya soal gedung-gedung menjulang tinggi, uang yang berlimpah, atau sistem demokrasi yang tersusun rapi. Lebih dari itu semua nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh para pendiri bangsa ini tidak dilupakan. PR selanjutnya ialah perbaikan moralitas yang akan terlihat semakin merosot seiring mudahnya teknologi dipakai di berbagai tempat. 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *