Atun Wardatun

Direktur La Rimpu (Sekolah Rintisan Perempuan untuk Perubahan), Peneliti Perempuan dan Perdamaian, dosen UIN Mataram.

Empat Puluh Jam Tanpa HP, Sungguh Menyenangkan

Akhir minggu, 9-11 Juli 2021 kemarin, saya tidak ber-HP. Saya ingin coba saja. Bagaimana rasanya? Ternyata menyenangkan. Awalnya saya lupa charger di rumah. Sedangkan baterai HP sudah menipis. Sebenarnya bisa kembali mengambil. Sebab teringat ketika baru saja keluar pintu gerbang rumah menuju kebun. Tapi saya kuatkan azam untuk tidak melakukannya. Kebetulan casan hp saya sedikit […]

Empat Puluh Jam Tanpa HP, Sungguh Menyenangkan Read More »

Kepemimpinan Kolaboratif dalam Rumah tangga: Prinsip Ketahanan Keluarga di Era Pandemi

PANDEMI Covid-19 di Indonesia telah melahirkan beberapa kebijakan, mulai dari menarik diri dari keramaian (social distancing) sampai menjaga jarak (physical distancing). Di banyak daerah namanya PSBB (pembatasan sosial berskala besar), di NTB disebut PSBL (pembatasan sosial berskala lingkungan). Turunan kebijakan itu adalah stay at home dalam bentuk working from home (WFH) dan school from home (SFH).Kebijakan terkait

Kepemimpinan Kolaboratif dalam Rumah tangga: Prinsip Ketahanan Keluarga di Era Pandemi Read More »

Refleksi Pemilukada NTB, 2020: Perempuan, Kemampuan atau Keturunan? (2)

DINASTI pasti berpengaruh, tetapi tidak berdiri sendiri dan bukan yang utama. Ada faktor lain yang dimiliki IDP yaitu kerja sama yang baik antara dinasti dengan melankolia politik yang dimainkan dan dirawat dengan apik oleh keluarga besar maupun pendukung dan simpatisan. Melankolia politik yang dimaksud adalah majunya IDP sejak periode pertama, sampai sekarang pun menggunakan cerita

Refleksi Pemilukada NTB, 2020: Perempuan, Kemampuan atau Keturunan? (2) Read More »

Refleksi Pemilukada NTB, 2020: Perempuan, Kemampuan atau Keturunan? (1)

PESTA pemilihan pemimpin daerah sudah berakhir seiring dengan berlalunya tanggal 9 Desember 2020, tetapi nilai demokrasi harus terus menggema. Demokrasi bukan hanya tentang pemilihan, kedaulatan rakyat yang mendominasi penyelenggaraan pemerintah adalah yang utama. Demokrasi juga menjamin kesetaraan rakyat tanpa perbedaan apapun untuk berpartisipasi penuh di dalam pemerintahan baik sebagai yang dipilih maupun pemilih, tentu sesuai

Refleksi Pemilukada NTB, 2020: Perempuan, Kemampuan atau Keturunan? (1) Read More »

Narsisme ala Santri(wati) 90-an

APAKAH kehidupan santri melulu tentang ngaji, klassikal dan sorogan? Tentang keterbatasan mengakses dunia luar? Tentang waktu yang terus mengejar di antara jadwal yang super padat? Tentang ketundukan tanpa syarat pada aturan pondok? Tentang ta’dhim kepada Ibu Nyai dan Pak Yai? Tentang kebersihan dan ro’an yang menghabiskan waktu libur Jum’at? Percayalah, santri juga manusia yang memerlukan

Narsisme ala Santri(wati) 90-an Read More »

Haji dan Penguatan Jati Diri Perempuan: Merdeka!

KAMIS, 30 Juli 2020 terselenggara International Seminar secara virtual yang menghadirkan delapan pembicara perempuan Muslim dari delapan negara (Indonesia, Iran, Nigeria, India, Iraq, Turki, Greece, dan  Lebanon) dengan tema besar “Hajj and Women’s Role in Promoting The Islamic Lifestyle” Semua pembicara tersebut sepakat bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dan efektif sebagai trendsetter nilai-nilai keislaman. Sementara

Haji dan Penguatan Jati Diri Perempuan: Merdeka! Read More »

Muslimah Reformis: Transformatif dan Humanis

MENJADI muslimah saja tidak cukup. Muslimah sebagai sifat maupun sebagai individu memerlukan penjelasan lain untuk semakin memperkuat karakter kemuslimahan seseorang. Menjadi Muslimah bukan proses yang selesai dan cukup untuk diri sendiri, tetapi dinamis dan menjadi mercusuar bagi kepentingan sosial. Sering didengar dan disitir hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa “perempuan adalah tiang negara, jika

Muslimah Reformis: Transformatif dan Humanis Read More »

Bercadar: Agensi, Literasi, dan Narasi Kebangsaan

TIDAK mudah mendayung antara dua karang, yakni memadu-selaraskan antara kepentingan memelihara nilai-nilai agama (Islam) yang dianut dan diwariskan dengan kepentingan merawat kebersamaan sebagai warga negara dari bangsa pluralistik. Tapi identitas dan gaya beragama harus ditentukan dari berbagai pilihan yang ada dan mungkin, sebagai ekspresi dari egalitarianisme budaya yang dianut oleh manusia Indonesia. Dilema atau ambigu

Bercadar: Agensi, Literasi, dan Narasi Kebangsaan Read More »