Wangsyah

Mahasiswa Studi Agama-agama, Eksponen Kalikuma Mataram: Penyuka Musik dan Buku

Tauhid: La Ilaha Illallah atau La Ilaha Illa Huwa?

TULISAN ini berawal dari sebuah diskusi antara sosok Baba dengan dosen yang mengajar ilmu tafsir dalam sebuah cerpen berjudul “Baba” yang ditulis oleh penulis sendiri. Diskusi tersebut di awali dengan pertanyaan ‘menggelitik’ Baba tentang kata Allah, lalu dosenya menjawab; “Allah itu adalah sesembahan. Sebelum muncul istilah Allah, manusia telah sadar akan Dzat transendental yang menciptakan […]

Tauhid: La Ilaha Illallah atau La Ilaha Illa Huwa? Read More »

Intersubjektivitas: Pendekatan Alternatif dalam Studi Agama

STUDI Islam merupakan bagian dari sebuah kajian keislaman dengan wilayah telaah materi ajaran agama dan fenomena kehidupan beragama. Pendekatan yang dilakukan biasanya melalui berbagai disiplin keilmuan. Kalangan pengkaji agama-agama mencoba mendekati persoalan kehidupan beragama masyarakat dalam bingkai yang dapat dicermati dan diamati secara lebih jelas melalui pertimbangan atas fenomena dan makna dalam ajaran-ajaran keagamaan. Dalam

Intersubjektivitas: Pendekatan Alternatif dalam Studi Agama Read More »

Ayat Alam Hayat dalam Studi Al-Qur’an

Tulisan ini berawal dari sebuah dialog antara sosok Ama dengan Lesley dalam novel berjudul Tambora yang ditulis oleh Agus Sumbogo. Dalam dialog tersebut, Ama dan Lesley mendiskusikan tentang falsafah ayat alam hayat—dimana falsafah tersebut merupakan prinsip dasar bagi kehidupan masyarakat di tiga kerajaan yang terletak di pulau Sumbawa yakni, kerajaan Tambora, Sanggar dan Pekat. Tiga

Ayat Alam Hayat dalam Studi Al-Qur’an Read More »

Ketika Duo Peneliti Bertemu: Antara Deradikalisasi dan Moderasi

KETIKA dua orang peneliti bertemu, beberapa waktu lalu di Mataram (Lombok), perbincangannya tidak jauh-jauh dari soal-soal yang rumit. Soal masyarakat dan keagamaan. Tetapi karena tempat ngobrolnya di kedai kopi, perwacanaan mereka menjadi lebih ringan dan rileks. Kami yang ‘nguping’ awalnya merasa begitu akademik, tetapi pada akhirnya tertarik juga untuk ikut menyimak. Pertemuan antara Prof. Dr.

Ketika Duo Peneliti Bertemu: Antara Deradikalisasi dan Moderasi Read More »

Kekacauan dalam Agama, Mengapa Terjadi?

MANUSIA yang hidup di zaman modern sekarang ini, khususnya negara-negara maju—sedikit lebih maju telah ‘menanggalkan’ spritualitas agamanya di ‘lemari kamar’ dan di ruang yang paling privat, sehingga agama menjadi sesuatu yang ‘usang’—bahkan hampir tak lagi dibutuhkan. Padahal agama harus hadir di tengah persoalan dan kekacauan zaman—karena seperangkat aturan di dalamnya dapat mengatur kehidupan umat manusia

Kekacauan dalam Agama, Mengapa Terjadi? Read More »