PADA Ahad pagi (15/5/2022) Komunitas Taman Literasi Kota Bima kembali melaksankan kegiatan lapak baca gratis di sekitaran Taman Amahami, Kota Bima. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja rutin dari komunitas yang beranggotakan anak-anak muda Kota Bima ini.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuh-kembangkan dan menguatkan hobi serta kesenangan membaca anak-anak, remaja dan masyarakat pada umumnya yang ada di Kota Bima. Kecintaan masyarakat terhadap bacaan kembali mencuat sehingga ada proses koreksi-validasi dalam menerima informasi, terlebih di tengah derasnya arus kemajauan teknologi dan masifnya berita hoax yang dapat kita rasakan saat ini.
Baca juga: Perpustakaan Kalikuma, Edu-Ekowisata dan Jihad Literasi
Komunitas Taman Literasi Kota Bima sejak beberapa tahun ke belakang telah melaksanakan kegiatan lapak baca gratis ini. Hal ini didasari oleh keresahan anggota Komunitas Taman Literasi Kota Bima atas devisitnya minat baca serta kegiatan-kegiatan inovatif lainnya.
Pada kesempatan kali ini, melalui giat literasi dan edukasi lingkungan ini kami berupaya untuk mengajari anak-anak membaca, menulis, menggambar, mewarnai dan berbagai macam kreativitas sesuai dengan potensi dan minat dan bakat anak-anak, selain itu melatih kemampuan berpikir kritis dan mengedukasi anak-anak pentingnya tumbuh bersama alam serta menjaga lingkungan.Kami menyadari pentingnya edukasi lingkungan pada anak-anak, oleh karena itu isu tentang lingkungan, mengingat devisitnya pengetahuan masyarakat tentang menjaga lingkungan dengan ditandai fenomema yang baru saja terjadi di laut Teluk Bima beberapa waktu lalu.
“Kami mengajak anak-anak, remaja dan masyarakat luas yang hadir pagi ini untuk turut serta membersihkan lingkungan disekitar seperti memungut sampah dan memilahnya, serta memberi edukasi kepada mereka bahwa untuk meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai, sebagai langkah awal untuk terbangunnya pola hidup yang lebih peka terhadap lingkungan.” Ujar salah seorang anggota Komunitas Taman Literasi.
Komunitas ini percaya bahwa anak-anak harus punya semacam memori yang baik terhadap pentingnya budaya literasi dan lingkungan agar mindset anak-anak kedepannya tidak konsumtif dan eksploitatif. Sehingga terbentuk cara berpikir baru untuk menjaga nilai-nilai keilmuan dan pembangunan yang berkelanjutan di kemudian hari.
Selain kegiatan rutin menggelar lapak baca dan edukasi lingkungan, Komunitas Taman Literasi Kota Bima juga mempunyai agenda kerja mengajari anak-anak di pinggiran kota yang selanjutnya dalam kegiatan komunitas di namakan “Kelas Alam”.
Kegiatan ini telah berlangsung di antaranya, di Lingkungan Toloweri, Oi Fo’o, dan Sekolah Laskar Pelangi, Melayu, Kota Bima. Pada kegiatan kelas alam anak-anak diajarkan untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat dan berbagai kreativitas lainya sebagai “life Skill” yang mungkin belum mereka dapatkan di sekolah-sekolah formal, serta membekali anak-anak untuk hidup selaras dengan alam sekitar untuk keberlangsungan peradaban kedepannya.
Dalam waktu dekat, Komunitas Taman Literasi Kota Bima akan membangun taman baca di Kelurahan Rabangodu Utara.
“ini adalah upaya awal kami untuk mencetuskan satu kampung sebagai percontohan literasi dan lingkungan, sehingga harapannya hal ini bisa berdampak luas dan diterapkan di tempat-tempat lainya di Kota Bima.” Jelas anggota Komunitas Taman Literasi saat ditemui di Amahami, tadi pagi.
Baca juga: Budaya Literasi, Cinta, dan Peradaban Manusia
Seperti tujuan awal komunitas, kami menyatukan pikiran, gagasan, dan tenaga berkumpul di Komunitas Taman Literasi Kota Bima untuk meningkatkan budaya literasi dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup, serta melibatkan masyarakat.
Jelas, keterlibatan semua pihak dan keberpihakan kebijakan menjadi kunci, karena penyatuan dengan kerja sama adalah langkah penting untuk edukasi dan menyebarkan pengetahuan dan semangat, sehingga harapan dan imajinasi kita bersama dapat tercapai.[]
Ilustrasi: Dokumen Pribadi