Pendidikan adalah jalan terang menuju masa depan yang lebih baik. Di setiap peradaban besar, pendidikan selalu menjadi fondasi utama kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya. Di tengah berbagai tantangan pembangunan di Indonesia, kabar baik datang dari Kabupaten Bima: Pemerintah Daerah berencana membangun sebuah Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Rencana pembangunan IAIN ini sejatinya sudah dicanangkan sejak lama, dengan lokasi awal yang direncanakan berada di Kota Bima. Namun karena terbatasnya lahan yang memadai di wilayah kota, akhirnya Pemerintah Kabupaten Bima mengambil inisiatif dan melakukan jemput bola agar pembangunan tersebut dapat direalisasikan di wilayahnya. Langkah monumental ini tidak hanya menjadi bukti komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, tetapi juga membuka lembaran baru bagi masa depan masyarakat Bima.
Pembangunan perguruan tinggi negeri seperti IAIN di Bima bukan sekadar proyek fisik atau administratif. Ia adalah investasi jangka panjang yang dampaknya akan menembus lintas generasi. Di tengah realitas sosial, ekonomi, dan geografis masyarakat Bima, kehadiran IAIN menjadi harapan baru dalam mengurai berbagai permasalahan dan ketimpangan yang selama ini membelenggu.
Mendorong Mobilitas Sosial dan Ekonomi
Urgensi pendidikan tinggi dalam mendorong mobilitas sosial tidak bisa disangkal. Pendidikan memiliki peran strategis dalam membangun modal sosial dan ekonomi masyarakat. Masyarakat yang terdidik memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, membuat keputusan rasional, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan politik. Dalam konteks Bima, pendidikan dapat menjadi kunci untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan ketimpangan. Tanpa pendidikan yang memadai, mereka akan sulit untuk meningkatkan produktivitas atau beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang dapat membantu meningkatkan hasil usaha mereka.
Lebih dari itu, pendidikan juga dapat menciptakan peluang ekonomi baru. Misalnya, Pemuda Bima yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik bisa menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan, baik di sektor pertanian modern, pariwisata, maupun ekonomi digital. Namun semua itu tidak akan terjadi tanpa investasi serius dalam pendidikan, mulai dari jenjang dasar hingga pendidikan tinggi
Di banyak tempat, pendidikan terbukti mampu mengangkat kehidupan masyarakat dari garis kemiskinan menuju kemandirian ekonomi. Di Bima, di mana sektor pertanian dan perikanan masih mendominasi, hadirnya perguruan tinggi dapat menciptakan generasi baru yang lebih siap bersaing di dunia kerja maupun dunia usaha.
IAIN tidak hanya akan melahirkan lulusan dengan gelar akademik, tetapi juga kader-kader perubahan: guru, dai, akademisi, peneliti, wirausahawan sosial, serta pemimpin masa depan yang lahir dari rahim lokal. Mereka memahami konteks sosial Bima dan memiliki kepedulian terhadap tanah kelahiran mereka. Pendidikan tinggi lokal akan memperkuat rasa tanggung jawab sosial untuk membangun kampung halaman.
Menumbuhkan Ekosistem Intelektual dan Budaya Ilmu
Kehadiran IAIN juga akan menjadi katalisator lahirnya ekosistem intelektual di Bima. Dengan aktivitas akademik yang rutin—seminar, diskusi, penelitian, publikasi—akan tumbuh ruang-ruang berpikir kritis yang menjadi dasar bagi masyarakat demokratis dan berdaya. Mahasiswa, dosen, dan masyarakat dapat terlibat dalam dialog terbuka tentang isu-isu lokal dan global, menjembatani ilmu dengan praktik kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh, IAIN akan menjadi pusat pelestarian nilai-nilai keislaman yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin. Dalam konteks Bima yang memiliki latar belakang budaya dan agama yang kuat, kampus ini dapat menjadi benteng moral sekaligus ruang inovasi, di mana tradisi lokal dan nilai-nilai keislaman bersinergi untuk menciptakan peradaban yang maju dan berkeadilan.
Menyerap dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Dampak lain yang tak kalah penting adalah pergerakan ekonomi yang akan tumbuh di sekitar kampus. Keberadaan ribuan mahasiswa dan sivitas akademika akan menciptakan kebutuhan baru terhadap hunian, makanan, transportasi, hingga jasa digital. Peluang usaha akan terbuka lebar bagi masyarakat sekitar. Warung makan, kos-kosan, toko alat tulis, laundry, dan jasa transportasi adalah sektor yang secara langsung merasakan manfaat dari hadirnya kampus.
Lebih dari itu, perguruan tinggi dapat menjadi mitra strategis pemerintah dan pelaku usaha lokal dalam pengembangan potensi daerah. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dapat menjadi dasar kebijakan publik, pengembangan teknologi tepat guna untuk pertanian, pemberdayaan UMKM, hingga pengembangan pariwisata berbasis budaya dan lingkungan.
Memperkuat Identitas Budaya dan Moral
Salah satu fungsi pendidikan yang tak kalah penting adalah menjaga dan memperkuat identitas budaya serta nilai-nilai moral. Bima memiliki warisan budaya yang kaya, mulai dari bahasa daerah, tarian, hingga sistem adat yang unik. Sayangnya, arus modernisasi yang datang tanpa filter dapat mengikis nilai-nilai lokal ini. Di sinilah peran pendidikan dibutuhkan: tidak hanya untuk mengajarkan ilmu pengetahuan modern, tetapi juga untuk melestarikan dan menghargai budaya lokal.
Pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal dapat membentuk karakter siswa yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga berakhlak, berbudaya, dan memiliki rasa bangga terhadap identitas daerahnya. Dengan demikian, masyarakat Bima dapat terus maju tanpa kehilangan akar budayanya.
Merawat Harapan Generasi Bima
Pembangunan IAIN di Bima juga memiliki dimensi sosiologis yang penting: merawat harapan anak-anak muda agar tetap tumbuh di tanah kelahirannya. Selama ini, urbanisasi menjadi pilihan bagi banyak pemuda karena ketimpangan fasilitas pendidikan dan pekerjaan antara kota besar dan daerah. Akibatnya, daerah-daerah seperti Bima kehilangan potensi besar karena “brain drain”—tenaga-tenaga muda terbaik pergi dan enggan kembali.
Dengan adanya perguruan tinggi di daerah, proses belajar dan berkarya bisa dilakukan tanpa harus meninggalkan kampung halaman. Bahkan, mereka yang sudah pergi bisa memilih untuk pulang dan berkontribusi kembali. Inilah esensi dari pembangunan yang berkelanjutan: bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal merawat akar dan identitas.
Mewujudkan Bima yang Maju dan Berdaya Saing
Pembangunan IAIN di Kabupaten Bima adalah langkah visioner yang patut diapresiasi. Ia tidak hanya membuka akses pendidikan tinggi, tetapi juga menjadi simbol keseriusan daerah dalam membangun masa depan warganya. Di era persaingan global, hanya masyarakat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mampu bertahan dan berkembang.
Urgensi pendidikan tinggi tak bisa lagi ditunda. Ia adalah kebutuhan dasar sekaligus senjata untuk menghadapi tantangan zaman. Bima, dengan segala potensinya, kini memiliki kesempatan besar untuk mencetak generasi emas yang cerdas, beriman, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.
IAIN bukan sekadar bangunan. Ia adalah pintu langit bagi anak-anak muda Bima untuk bermimpi lebih tinggi, berpikir lebih dalam, dan berbuat lebih luas. Dan pada akhirnya, melalui pendidikan, masyarakat Bima akan menulis sendiri takdir masa depannya, bukan sebagai penonton, tetapi sebagai pelaku utama perubahan.
Ilustrasi: istockphoto.com

Pengurus Yayasan La Rimpu dan sehari-hari berusaha menjadi ayah yang baik bagi Wara dan Rawi