BUDAYA

Quasi Hegemoni ala Maroko

George Orwell, seorang penulis Inggris dalam tulisannya Marrakech tahun 1939 menyitir dengan sedikit nada sinis orang-orang Maroko. “…Apa arti Maroko bagi seorang Prancis? Kebun jeruk atau pekerjaan di pemerintahan. Apa arti Maroko bagi seorang Inggris? Unta, benteng, pohon kelapa, Legiun Asing Prancis, nampan kuningan, dan penyamun…Dan bagi sembilan dari sepuluh penduduk, kenyataan hidup adalah berjuang […]

Quasi Hegemoni ala Maroko Read More »

Nuansa Masjid Jawa di Tengah Kota Bangkok yang Metropolitan

KETIKA berbicara tentang Bangkok atau Thailand, secara umum pikiran sebagian besar orang pasti tertuju pada pariwisata yang glamor atau agama budha yang sangat dominan. Tidak banyak orang yang tahu, bahwa ada komunitas kecil masyarakat keturunan Jawa yang tinggal di tengah kemegahan Kota Bangkok. Bukan hanya masyarakat keturunan Jawa, bahkan cucu KH Ahmad Dahlan, tokoh Islam

Nuansa Masjid Jawa di Tengah Kota Bangkok yang Metropolitan Read More »

Relasi Historis Nelayan Makassar dan Suku Aborigin Australia

SEBAGAI salah satu delegasi AIMEP (Australia-Indonesia Muslim Exchange Program), beberapa hari yang lalu saya memperoleh penjelasan penting tentang relasi historis Indonesia-Australia, dan suku Aborigin Australia.Tema ini disampaikan oleh Uncle Andrew Gardiner (Tokoh Muslim Aborigin Australia) dan Dr. Lily Yulianti Farid (Direktur Makassar International Writers Festival). Tulisan berikut merupakan refleksi singkat saya tentang hubungan nelayan Makassar,

Relasi Historis Nelayan Makassar dan Suku Aborigin Australia Read More »

Mengaji Fitua dalam Teks dan Konteks (2)

DI BIMA sendiri, menurut penelusuran Fahru Rizki, tarekat-tarekat yang pernah berkembang di antaranya tarekat Khalwatiyah yang dibawa oleh orang-orang Melayu gelombang II, Dato Maharajalela dengan ritus Hanta Ua Pua.Tarekat Naqsabandiyah yang dibawa oleh Syaikh Umar al-Bantani pada masa sultan Bima ke-II dengan ritus barzanji, tarekat Rifa’iyah pada masa sultan Abdul Hamid (1773-1817 M), tarekat Samaniyah

Mengaji Fitua dalam Teks dan Konteks (2) Read More »

Mengaji Fitua dalam Teks dan Konteks (1)

AHAD, awal Januari 2020, Kalikuma Educamp melaksanakan diskusi dengan tema Ngaji Fitua antara teks dan konteks. Pemantik diskusi antara lain Aba Du Wahid sebagai tuan rumah, Sudirman Makka sebagai pegiat Fitua, Syukri Abubakar, dan Fahru Rizki sebagai pemerhati Fitua, Alan Malingi pemerhati budaya Bima dan masih banyak lagi pembicara-pembicara lainnya.Diskusi kali ini cukup menarik karena

Mengaji Fitua dalam Teks dan Konteks (1) Read More »

Joki Cilik: Penunggang Nasib Penuh Debu

ANAK-ANAK itu membara! Membara sekujur tubuhnya dipanggang oleh terik matahari di lintasan pacuan kuda, dan legam dikepung oleh deru debu panas.Membara jiwanya memburu dan menyongsong kemenangan demi kemenangan dari atas punggung kuda.Membara semangatnya dalam memegang janji dan amanat memenangkan nilai sportivitas dan kejuangan tanpa kenal lelah dan pamrih.Membara pikirannya dalam menjumput nasib dan martabat diri,

Joki Cilik: Penunggang Nasib Penuh Debu Read More »

Dinasti Abbasiyah dan Kebijakan Dua Khalifahnya (2-Habis)

MUSYAWARAH tersebut berjalan penuh tantangan, karena setiap pihak baik dari Kaum Muhajirin maupun Ansar sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam, tetapi dengan semangat ukhuwah Islamiah yang tinggi, Abu bakar terpilih sebagai pemimpin umat Islam. Menurut Hasan Ibrahim Hasan, bahwa semangat keagamaan Abu Bakar, mendapatkan penghargaan dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak Muhajirin dan Ansar

Dinasti Abbasiyah dan Kebijakan Dua Khalifahnya (2-Habis) Read More »

Dinasti Abbasiyah dan Kebijakan Dua Khalifahnya (1)

ISLAM mempunyai ciri khas yakni sifatnya yang terdapat di mana-mana. Oleh karena itu, kita harus lebih memahami dan menggali Islam dari tiga arti: agama, negara, dan budaya. Pemikiran tentang kegiatan dakwah secara khusus menggambarkan perkembangan dakwah. Sejauh pengamatan penulis, berbeda dengan kajian ilmu-ilmu lain dalam Islam seperti bidang hadis, fikih, tafsir, sejarah Islam yang telah

Dinasti Abbasiyah dan Kebijakan Dua Khalifahnya (1) Read More »

Bukan Hanya Haji, Mudik Lebaran Juga Perjalanan Spiritual!

BAGI kami, mudik sebenarnya sesuatu yang lumrah. Lima tahun terakhir ini, hampir tiap dua bulan sekali kami mudik. Bahkan bisa lebih sering jika ada acara mendesak, acara keluarga, komunitas, maupun kampus. Tetapi tetap saja mudik lebaran menjadi lebih istimewa. Ia adalah perjalanan spiritual yang bernilai ibadah untuk memperkuat aspek muamalah.  Mudik lebaran bagi saya seperti

Bukan Hanya Haji, Mudik Lebaran Juga Perjalanan Spiritual! Read More »