Let’s Get Empowered by Volunteering

Sabtu, 26 Juni 2021, Yayasan La Rimpu melaksanakan kegiatan sharing session virtual dengan tema “Let’s Get Empowered by Volunteering”. Tema relawan diangkat karena berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Yayasan La Rimpu tentang pemberdayaan perempuan yang melibatkan para relawan, sehingga kegiatan berjalan lebih maksimal. Pemateri yang diundang yaitu Putri Agustina Simatupang yang merupakan Co-Founder & partnership Director of @idvolunteering dan dimoderatori oleh Nurul Faiqoh yang merupakan seorang Co-Founder Gerakan Literasi Tepi karya Lamongan.

Harapannya, melalui kegiatan ini bisa memberikan gambaran, pemahaman, dan pandangan baru atau lebih dalam terkait relawan khususnya tentang bagaimana menjadi berdaya dengan menjadi relawan. Direktur La Rimpu, Prof. Atun Wardatun juga turut memberikan sambutan. Beliau mengatakan bahwa kegiatan kerelawanan adalah kegiatan yang luar biasa. Orang-orang yang mau terlibat dalam kerelawanan atau menjadi seorang relawan pasti orang-orang yang bahagia. Kebahagian merupakan elemen penting, sebab kalau kita tidak bahagia, jangankan untuk sharing ke orang lain, diri kita sendiri saja tidak ada waktu untuk “Take Care of Our Self”.

Baca juga: Dinda tentang La Rimpu, Agen Perdamaian Itu

Kebahagiaan tidak ditentukan oleh apa yang ada di luar sana, tetapi kebahagiaan hanya ada pada orang yang memiliki jiwa yang besar dan hati yang lapang. Pada dasarnya, menjadi seorang relawan adalah hal yang mulia karena hal tersebut menggambarkan bahwa apa yang kita berikan, maka itulah yang akan kita dapatkan. Ketika kita menyebarkan kegiatan atau hal positif yang bermanfaat kepada orang lain, hal positif itulah yang akan kita terima kelak. Misalnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh La Rimpu bertujuan untuk memberdayakan sumber daya manusia dan alam, harapannya kita tidak perlu lagi meminta bantuan kepada orang luar atau negara lain dalam mengerjakan sesuatu melainkan kita bisa memanfaatkan sumber daya internal yang ada.

Pemateri juga menjelaskan bahwa kerelawanan merupakan bagian dari aktivitas tolong-menolong yang menuntut komitmen waktu serta usaha yang lebih besar. Bentuk kegiatannya bukan bersifat reaktif tetapi proaktif. Tidak ada batasan pendidikan untuk menjadi seorang relawan. Ciri-ciri seorang relawan yaitu selalu mencari kesempatan untuk membantu atau menolong orang tanpa mengenal waktu dan siapa orang yang akan dibantu. Poin penting yang juga disampaikan oleh pemateri yaitu bahwa menjadi relawan itu bukan hanya untuk mencari pengalaman. Namun, ada tujuan yang ingin dicapai. Secara sosial, relawan menunjukkan empati dengan simpati bukan hanya sekedar kasihan tetapi benar-benar menunjukkan aksi nyata dengan segala permasalahan yang ada.

Baca juga: Perempuan yang Menyuluh Obor: Tribute untuk Atun Wardatun

Di balik itu, ada rasa kepuasan dan kebahagiaan tersendiri ketika menjadi seorang relawan. Pun sebenarnya, menjadi seorang relawan akan membuat kita menjadi lebih produktif, dan juga bisa meningkatkan kepercayaan diri dengan tanggung jawab yang dipegang, menjadi relawan juga dapat meningkatkan soft skill dan hard skill. Tidak hanya itu, menjadi seorang relawan juga akan membuat kita terkoneksi dengan banyak relasi dari berbagai pihak. Poin utamanya yaitu ada banyak hal yang bisa kita dapatkan ketika menjadi seorang relawan baik dari segi sosial maupun personal kita. Beberapa tips menjadi relawan yaitu dengan cara melakukan riset terlebih dahulu komunitas yang ingin diikuti, sehingga tujuan kita dengan apa yang ingin kita berikan untuk orang lain itu akan tepat sasarannya. Selain itu juga selalu menjadi diri sendiri dan berfikir positif serta open minded.

Tidak lupa, saling peduli, percaya, dan mendukung antara satu sama lain. Mejadi relawan juga berarti menjadi orang-orang yang terpilih, karena menjadi seorang relawan itu bukan bermaksud ekslusif, sebab hanya hati-hati yang tersentuh yang akan mau di jalan ini. Relawan itu tidak mudah, jadi butuh hati yang kuat, dan juga support antara satu sama lain untuk saling menguatkan. Kegiatan sharing session ini berjalan dengan lancar.

Baca juga: Empat Puluh Jam Tanpa HP, Sungguh Menyenangkan

Peserta yang hadir berasal dari berbagai daerah dengan kalangan usia yang variatif. Ada banyak sekali informasi yang didapatkan saat sesi berlangsung, termasuk saat sesi tanya jawab yang sangat interaktif. Sedikit kesimpulan yang didapatkan yaitu bahwa menjadi volunteer itu berarti berpartisipasi dalam pemberdayaan sekaligus ajang untuk aktualisasi sosial, personal dan profesional. Pun menjadi volunteer, berarti ikut memberdayaakan diri sendiri dan diberdayakan. Harapannya semoga sesi sharing seperti ini senantiasa diselenggarakan dengan topik lainnya yang tidak kalah menarik serta dibersamai dengan pembicara-pembicara yang berpengalaman.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *