Kerling mataku tak pernah bertanya
Mengapa hitam karet ikat rambutku
Tak seperti Arjuna, ayam jago Madura
Kokoknya..
Bayangan manusia terbuat dari labirin bersin
Yang mengintip di lampu lalu lintas hidupmu
Anak-anak yang dilahirkan dari sisa bersin semalam
Anak yang memelihara ibu dari semangkok bersin
Mencari pekerjaan dari puing-puing bersin di bibir, di baju, di kakimu yang lupa menghafal doa wudhu
Rambutmu yang membuntal
Seperti sungai yang demo menolak bersin, dahak, dan ingus berwisata di kampungnya
Seperti murka bersin pada tenggorokanmu
Petilasan air melahirkan ibu mu yang lari dari bersin
Tempat senja menggantung matahari
Dan aku mencakar wajahmu
Dengan sepasang kuku kaki penuh bersin
Ayah
Perkara rindu
Ku lukis wajahmu tak berdaun telinga
tanpa warna bola mata
yang menyusun gerak
Dalam purnama pikiranku
Terang, namun lenyap ditinggal dasar warnanya
Ancala mengaspal jalan
Bumantara mengemas perlengkapan
Bersiap merapah gala sepi
Ayah….
Di episode yang mana
Bisa ku teguk air mataku?
Ilustrasi: Kompasiana.com
Pemuja huruf dan aksara, membaca adalah perlawanan.