Menakar Diri di Momen Pergantian Tahun

PERGANTIAN tahun menjadi momen membahagiakan dan ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang, terutama bagi siapa saja yang memiliki pola kehidupan yang progresif, karena di dalam setiap proses pergantian pasti akan terjadi perubahan. Jangankan pergantian tahun, dalam pergantian detik saja bagi yang progresif pasti optimis akan terjadi perubahan yang berarti.

Idealnya kita semua harus demikian, bahwa kehidupan yang kita jalani dalam rangka menaklukkan satu demi satu anak tangga dari rancangan pencapaian butir-butir indikasi dari visi yang telah kita bangun dalam diri ini, sehingga setiap terjadi pergantian merupakan raihan dari pecahan capaian prestasi.

Dalam aktivitas proses di dunia produksi, berlaku kebiasaan bahwa perjalanan waktu adalah gerakan menuju kesempurnaan produk. Pada kehidupan yang kita jalani, semestinya perjalanan detik demi detik dari kehidupan yang kita jalani, menjadi aktivitas dalam rangka mencapai titik kesempurnaan, karena kehidupan yang berjalan maju sesungguhnya sedang menggandeng kita memproduksi capaian prestasi diri.

Semakin tebal gulungan waktu dalam perjalanan hidup kita, idealnya semakin dekatlah kita dengan kesempurnaan pencapaian orientasi hidup. Kata Nabi, bahwa setiap hari dari kehidupan yang kita jalani hendaknya menjadi torehan prestasi demi prestasi.

Man kana yaumuhu hairan min amsihi fahua rabihun waman kana yaumuhu misla amsihi fahua magbunun waman kana yaumuhu syarran min amsishi fahua mal’unun.” Siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka dialah orang beruntung. Siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dialah orang tertipu. Siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka dialah orang yang terlaknat.

Baca juga: Pergantian Tahun, Menjadi Manusia Terbarukan

Kini tahun akan berganti, momen yang tepat untuk kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, untuk dapat menakar diri masing-masing, menakar perjalanan panjang satu tahun ke belakang yang telah kita jalani dan menakar perjalanan panjang di hadapan kita yang akan kita lalui setahun berikutnya.

Baca Juga  Kapan Seorang Hamba Layak Mendapatkan Gelar Muttaqin

Sebelum peluang dan kesempatan tergulung oleh putaran waktu, takarlah masa-masa yang sudah kita lewati, apakah visi yang dulu kita impikan di penghujung tahun 2021 sudah terwujudkah dalam bentuk sasaran yang tepat di sepanjang tahun 2022 atau masih terhutang hingga gulungan tahun sampai di ujung?

Hanya kita yang tahu seberapa persen takaran dari impian-impian indah itu telah mampu kita wujudkan hingga di penghujung deretan akhir dari tanggalan kalender. Impian yang tidak atau belum tercapai janganlah menjadi materi yang pantas untuk disesali, karena menyesali keadaan yang sudah kita lewati sama artinya memberi kutukan atas kelalaian dan kealpaan diri sendiri.

Daripada meratapi sesuatu yang sudah lewat, lebih baik optimis untuk suatu perubahan yang bakal terjadi di kehidupan berikutnya. Kata orang bijak, lebih baik menyalakan lilin daripada menyalahkan kegelapan.

Sebagai makhluk yang diamanahkan Tuhan untuk menjadi yang terbaik di tengah-tengah makhluk lain, maka apa yang menjadi capaian yang tertunda di tahun ini hendaknya menjadi bahan untuk menakar impian-impian terindah, terbaik, dan tentunya lebih sempurna dalam merangkai program-program yang dicanangkan untuk tahun mendatang.

Susunlah poin demi poin capaian yang akan diperjuangkan setahun ke depan, sebagai penuntun arah dalam perjalanan hidup di tahun yang akan datang, dengan membuat takaran untuk menjadikan hidup kita lebih baik dari tahun sebelumnya. Tentunya dengan rancangan yang sangat strategis dan realistis.

Pilahlah capaian itu menjadi dua orientasi besar, yakni orientasi duniawi dan orientasi ukhrowi. Dan kedua orientasi ini harus memiliki strategi dan takaran pencapaian yang seimbang.

Capaian yang dirancang untuk orientasi duniawi hendaknya menjadi wasilah yang menunjang keberhasilan capaian yang berorientasi ukhrowi, demikian pula sebaliknya capaian yang dirancang untuk orientasi ukhrowi hendaknya memberi nilai keberkahan bagi terwujudnya capaian yang berorientasi duniawi.

Baca Juga  Tutup Usia, Tutup Buku

Mari kita camkan baik-baik pesan Nabi saw terkait dengan keseimbangan antara orientasi duniawi dan ukhrowi dalam sabdanya, “I’mal lidunyaaka ka-annaka ta’isyu abadan, wa’mal li-aakhiratika ka-annaka tamuutu ghadan”. Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok (pagi).

Takaran kedua orientasi (duniawi dan ukhrowi) sekalipun beda diksi bahasa, namun kandungannya sama, yakni harus sama-sama diperjuangkan dengan serius, sama-sama menjadi prioritas dalam ambisi pencapaian diri, sama-sama diusahakan dengan cara yang sebaik mungkin, dan sama-sama diikhtiarkan dengan perhitungan yang matang.

Baca juga: Resolusi Diri dalam Pergantian Tahun

Dalam menyongsong pergantian tahun, pertegaslah diri masing-masing untuk membuat takaran yang jelas, yakni rancanglah aktivitas untuk capaian yang berorientasi duniawi dengan takaran diri yang harmonis, dan rancang pula capaian yang berorientasi ukhrowi dengan takaran diri yang pantas. Ingat kata orang bijak, gagal merancang orientasi kehidupan, sama artinya merancang kehidupan yang gagal.

Gambaran tentang capaian-capaian diri harus nyata terbaca dalam pikiran, dalam hati, dan dalam angan, sehingga  ambisi untuk semangat berjuang akan menjadi ambisi yang terarah. Tanamkan dalam diri masing-masing bahwa di tahun yang akan datang akan meraih capaian yang lebih baik, lebih indah, dan lebih sempurna.[]

1 komentar untuk “Menakar Diri di Momen Pergantian Tahun”

  1. Bismillah…
    Segala puji hanya untuk Allah yang dengan segala kenimatannya semua menjdi sempurna.
    Alhamdulillah, mari semangat sahabat semua, semangat dalam berbenah diri meningkatkan kualitas diri kita, memantaskan diri padaasing2 posisi kita baik dihadapan pencipta dan ciptaan lainnya.
    Motivasi *** Daripada meratapi sesuatu yang sudah lewat, lebih baik optimis untuk suatu perubahan yang bakal terjadi di kehidupan berikutnya 💪💪🥰
    Kata orang bijak, lebih baik menyalakan lilin daripada menyalahkan kegelapan 😘💪🙏
    MasyaaAllah, Allahu Akbar

    Thankiyu so much ayahanda atas pencerahan pagi ini,, doa terbaik nan tulus insyaaAllah selalu tercurah untukmu dan keluarga, semoga berlimpah kebahagiaan keberkahan dan kesuksesan aamiin Aamiin ya Allah aamiin ya Rabbal alamiin 🤲🤲🤲

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *