Kesan sesaat yang Menipu

KETERTARIKAN pada lawan jenis bagi yang memiliki organ yang normal menjadi sesuatu yang indah dirasa dan dikenang. “Zuyyina lin-nāsi ḥubbusy-syahawāti”. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini… (QS: Ali Imran ayat 14), dan biasanya ketertarikan itu akan hadir berdasarkan volume dan ritme pertemuan di antara kedua belah pihak.

Tidak sedikit dari pasangan-pasangan hidup menjadi saling tertarik dan saling menyukai bahkan saling mencintai oleh karena intensitas pertemuan.

Banyak unsur yang dapat menjadi pemikat yang memang Tuhan sisipkan pada rongga-rongga tertentu dalam organ kita, bisa pada mata, hidung, tubuh, tangan, suara, ataupun sikap, perilaku, dan pemikiran.

Dari rongga-rongga pada organ tersebut terkadang muncul sesuatu yang indah  dilihat, indah didengar, indah dikenang, dan indah untuk diingat. Bahkan seandainya dari rongga yang terdapat pada organ-organ tubuh tak mampu memercikkan pemikat oleh karena adanya keterbatasan, kadang diam pun bisa menjadi sikap yang menarik dan memikat.

Bagi muda mudi yang sama-sama sedang mencari pasangan hidup, apa yang nampak dari sikap dan perilaku pada lawan jenis, akan menjadi magnet pemikat tersendiri. Dan hal itu sangatlah wajar, karena Tuhan memang menciptakan rongga-rongga tertentu dengan daya tarik yang indah bagi seseorang terhadap lawan jenisnya, yang membuat pasangan saling membutuhkan.

Tulisan hikmah ini, akan mengajak pembaca untuk merenungi kebiasaan-kebiasaan yang terkesan benar sekalipun mungkin menipu, yakni mewaspadai timbulnya kesan indah dan mempesona pada perjumpaan sesaat dengan siapa saja.

Banyak kasus di mana beberapa pasangan (baca: suami dan istri) menjadi tak berdaya karena kesan indah yang memesona dari orang lain pada ruang dan kesempatan perjumpaan sesaat.    

Padahal idelanya pasangan yang sudah membulatkan tekad untuk bersatu berdasarkan pilihan hati, harus membangun komitmen untuk saling menjaga, karena proses bersatunya hati dengan pasangan yang kita pilih, bukan serta merta akan mematikan daya tarik pada lain jenis selain pasangan—apabila kita tidak eling, bahkan tidak sedikit dari pasangan yang begitu serasi, malah tergoda juga kepada selain pasangannya karena kesan sesaat. Maka tugas pasangan untuk saling jaga, saling kelola, dan saling rawat  demi kebersamaan sepanjang hayat.

Baca Juga  Titip Rindu kepada Nabi Muhammad saw

Bersama pasangan yang telah kita pilih, kita telah merasakan pahit getir kehidupan, dalam mengusung kesamaan visi, rasa, angan, pikiran, perasaan, cita-cita, dan paradigma, maka apabila terjadi kondisi-kondisi alamiah yang menggoda, jangan sampai menggoyahkan pendirian dan komitmen yang telah kita bangun bersama, tetapi hendaknya menjadi situasi yang mengokohkan ikatan yang telah kita buhul dengan suka cita.

Baca juga: Potensi Kekerasan yang Bernama Kelembutan

Tak ada cara untuk mengelola dan mempertahankan jalinan kebersamaan dengan pasangan, selain dari masing-masing diri memiliki prinsip hidup berupa tanggung jawab untuk saling menjaga, agar syirkah yang diakadkan dalam mitsaqan galiza itu tetap kokoh sepanjang masa.

Jika dalam perjalanan kebersamaan pasangan secara tak sengaja memasuki ruang perjumpaan yang memberikan kesan sesaat dengan siapa saja, bersegaralah untuk ingat pada prinsip hidup yang telah kita pahat bersama, untuk selalu saling menjaga hati dan perasaan masing-masing. Jangan sampai ketertarikan sesaat dengan siapa saja di lorong-lorong kesempatan yang singkat akan menggoyahkan kekuatan prinsip hidup yang telah kita ikat bersama.

Bila menemukan senyuman yang indah pada perjumpaan sesaat dengan siapa saja selain pasangan, ingatlah bahwa senyuman sesaat jangan sampai dilihat sebagai senyuman paling tulus dibanding senyuman yang sudah bersatu padu dalam masa yang lama bersama pasangan.

Gaya bicara yang memukau, mempesona, dan terdengar manis pada perjumpaan sesaat dengan siapa saja selain pasangan, jangan sampai membuat diri ini terkesima dan memandangnya sebagai gaya bicara paling jujur dibanding gaya bicara yang sudah sangat lama berpadu dalam keserasian makna bersama pasangan.

Gaya berbusana pada penampilan sesaat dari orang lain selain pasangan, yang terkesan begitu rapi dan serasi, jangan sampai membuat diri ini berkesimpulan bahwa gaya busana itu paling pantas dan membuat kita kehilangan kepercayaan diri untuk mengagumi keindahan dan kepantasan busana yang dikenakan oleh pasangan kita.

Baca Juga  Meraih Pahala Berlipat Ganda di Bulan Ramadan

Bahkan kadang diamnya orang lain selain pasangan saat perjumpaan sesaat, jangan sampai melihatnya sebagai sikap yang lebih anggun ketimbang celotehan yang sudah kita aransemen bersama dalam waktu yang cukup lama di bilik-bilik kemesraan bersama pasangan.

Baca juga: Kisah Dua Insan Berbeda dan Bercinta

Kita sering terpukau dengan kesan yang sesaat, kemudian membuat perbandingan yang tidak imbang, dengan menemukan “lebih” pada orang lain dan “kurang” pada pasangan, kemudian membuat simpulan yang seakan-akan akurat.

Jika terkesima dengan kesan sesaat entah dengan teman kerja, dengan pimpinan, dengan staf, dengan teman medsos, maka bertanyalah pada diri masing-masing (suami atau istri), berapa lama ritme dan intensitas kebersamaan kita dengan orang lain dibanding dengan pasangan masing-masing, sehingga begitu berkesan?

Apabila simpulan jawaban dari pertanyaan di atas mengalahkan kesan pada pasangan, maka yakinlah bahwa simpulan itu hanyalah tipuan. Ingatlah, bahwa ketertarikan sesaat pada pertemuan singkat pertanda prinsip hidup kita lemah, dan godaan itu akan membidik seseorang yang memiliki prinsip hidup yang lemah sebagai mangsanya.[]   

 

2 komentar untuk “Kesan sesaat yang Menipu”

  1. MasyaaAllah….hikmah pagi ini ayahnda, “Agg “(agak gimana gitu) hee…
    Bagaimana seandainya kesan baik itu bukan hanya sesaat tapi terus berlanjut ayahanda???
    Contoh :Bila menemukan senyuman yang indah pada perjumpaan sesaat misalnya??
    Bukannya itu lebih baik dari pada manyun atau memperlihatkan wajah jutek kepada orang lain….hee, mgkin cukupp bisa di jadikan sebagai motivasi saja ayahanda yaa…🙏🙏😊
    Barakallah ayahnda… Jum’at berkah ,sehat selalu dan selalu dlm RidhoNya…aamiin Allahumma aamiin🤲🤍

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *