OPINI

Tauhid: La Ilaha Illallah atau La Ilaha Illa Huwa?

TULISAN ini berawal dari sebuah diskusi antara sosok Baba dengan dosen yang mengajar ilmu tafsir dalam sebuah cerpen berjudul “Baba” yang ditulis oleh penulis sendiri. Diskusi tersebut di awali dengan pertanyaan ‘menggelitik’ Baba tentang kata Allah, lalu dosenya menjawab; “Allah itu adalah sesembahan. Sebelum muncul istilah Allah, manusia telah sadar akan Dzat transendental yang menciptakan […]

Tauhid: La Ilaha Illallah atau La Ilaha Illa Huwa? Read More »

Intersubjektivitas: Pendekatan Alternatif dalam Studi Agama

STUDI Islam merupakan bagian dari sebuah kajian keislaman dengan wilayah telaah materi ajaran agama dan fenomena kehidupan beragama. Pendekatan yang dilakukan biasanya melalui berbagai disiplin keilmuan. Kalangan pengkaji agama-agama mencoba mendekati persoalan kehidupan beragama masyarakat dalam bingkai yang dapat dicermati dan diamati secara lebih jelas melalui pertimbangan atas fenomena dan makna dalam ajaran-ajaran keagamaan. Dalam

Intersubjektivitas: Pendekatan Alternatif dalam Studi Agama Read More »

Ayat Alam Hayat dalam Studi Al-Qur’an

Tulisan ini berawal dari sebuah dialog antara sosok Ama dengan Lesley dalam novel berjudul Tambora yang ditulis oleh Agus Sumbogo. Dalam dialog tersebut, Ama dan Lesley mendiskusikan tentang falsafah ayat alam hayat—dimana falsafah tersebut merupakan prinsip dasar bagi kehidupan masyarakat di tiga kerajaan yang terletak di pulau Sumbawa yakni, kerajaan Tambora, Sanggar dan Pekat. Tiga

Ayat Alam Hayat dalam Studi Al-Qur’an Read More »

Pelajar STM dalam Demo UU Cipta Kerja

DALAM sepekan terakhir, negeri ini gaduh dengan berbagai kebijakan yang membuat masyarakat naik pitam. Pasalnya pandemi Covid-19 yang harusnya menjadi prioritas untuk ditangani dan dicari solusi mujarabnya, pemerintah justru berpindah haluan dengan tetap kekeh menjalankan serangkaian agenda politik yang sudah terjadwal dan emoh ditunda hanya karena virus corona. Sebut saja pemilihan kepala daerah (PILKADA), kemudian

Pelajar STM dalam Demo UU Cipta Kerja Read More »

Akademisi Indonesia dan Keberpihakan

MENJADI akademisi Indonesia tidak cukup hanya membaca buku, artikel jurnal, hadir di konferensi, publikasi buku dan artikel jurnal, ataupun aktivitas akademik lainnya. Mengapa? Ya karena kita berbeda dengan akademisi yang tumbuh di negara maju yang notabene adalah barat. Setajam dan sekritis apapun sebuah studi yang dihasilkan oleh akademisi internasional, ia masih berjarak dengan lokasi studinya.

Akademisi Indonesia dan Keberpihakan Read More »

Memimpikan “Mazhab” Baru Studi Islam

SEKALI lagi, perihal pemikiran Islam belum selesai untuk dibicarakan. Bahkan, semakin dibicarakan, pemikiran Islam semakin “menjadi” dan semakin menarik untuk mengupas inti terdalam dari salah satu agama langit ini. Pemikiran Islam selalu membentuk dirinya, bahkan liar dan tanpa batas. Kita sebagai pemeluknya diperintah untuk terus dekat, membaca, bicara, berpikir dan menyebarkan sampai ke aras-aras yang

Memimpikan “Mazhab” Baru Studi Islam Read More »

Merokok dan Kelas Bawah

PAGI-PAGI seorang peminta-minta datang ke rumah. Seorang pria paro baya. Saya yang sedang handukan mau mandi terpaksa menyambutnya. Usai menjawab salam, saya persilakan masuk tapi dia menolak. Dia memilih berdiri santai di depan pintu sambil mengisap rokok. Asap tebal mengepul. Saya segera memberinya sedekah. Sambil mengucapkan terima kasih mulutnya komat-kami merapalkan doa. Jarinya masih mengapit rokok yang

Merokok dan Kelas Bawah Read More »

Cara Sebuah Masyarakat “Bersahabat” dengan Konflik

INI tentang cara suatu kebudayaan mengelola integrasi dan konflik sosial. Mari coba kita lihat satu contoh pengalaman masyarakat Muslim Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB). Tentang integrasi, orang Bima (Dou Mbojo) menolak segregasi, meskipun kenyataannya daerah mereka terbingkai dalam dua wilayah pemerintahan, yaitu Kabupaten Bima dan Kota Bima. Kuatnya kekerabatan masyarakat ini warisan sistem sosial

Cara Sebuah Masyarakat “Bersahabat” dengan Konflik Read More »

Budaya Literasi, Cinta, dan Peradaban Manusia

Tulisan ini berangkat dari analisa sosial tentang miskinnya budaya literasi yang semakin membuat siapapun miskin terhadap kebenaran informasi. Sekarang ini sudah banyak organisasi yang telah meninggalkan budaya literasi  baik di kampus-kampus maupun di lingkungan sosial yang lebih luas. Bukti dari minimnya literasi tersebut tampak dari tindakan sebagian mahasiswa yang masuk organisasi hanya sekedar ingin mencari

Budaya Literasi, Cinta, dan Peradaban Manusia Read More »

Pembelajaran Daring Bukan Memindahkan Tugas Guru Kepada Orang Tua

PANDEMI Covid 19 menyentuh seluruh lini kehidupan manusia tak terkecuali lembaga pendidikan. Fakta empirik tentang nuansa pembelajaran benar-benar diputar 800 yang biasanya lembaga pendidikan hadir dengan kerumunan para penggemarnya, sekarang hadir tanpa massa, tanpa kerumuman, tanpa kehadiran para pencintanya. Semua lembaga pendidikan yang biasanya hiruk pikuk dengan interaksi dan diskusi menjadi terpekur dalam sepi. Mulailah

Pembelajaran Daring Bukan Memindahkan Tugas Guru Kepada Orang Tua Read More »